Berita Pamekasan

Momen Ratusan WBP Lapas Narkotika Pamekasan Melukis dan Mengukir yang Dimentori Lesbumi NU

Workshop Seni Lukis dan Kriya ini bekerjasama dengan seniman yang tergabung dalam Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Pamekasan

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Suasana saat ratusan WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan melukis dimentori Lesbumi NU 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 


TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Madura menggelar Workshop Seni Lukis dan Kriya untuk para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ditahan di lapas setempat.


Workshop Seni Lukis dan Kriya ini bekerjasama dengan seniman yang tergabung dalam Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan.


Workshop Seni Lukis dan Kriya itu mengusung tema 'Nasionalisme dan Budaya Nusantara untuk warga Binaan' yang diikuti sebanyak 110 WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com


Pantauan di lokasi, para WBP yang mengikuti Workshop itu sangat antusias yang dimotori oleh Lorong Art Pamekasan


Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Yan Rusmanto.


Selain itu, tokoh atau budayawan dari Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Sumenep, juga turut hadir pada acara tersebut.


Lain dari itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Bidang SMK, Lesbumi Kabupaten Sumenep, Dewan Kesenian Jawa Timur, dan Sanggar Madu Sekar Pamekasan juga turut hadir pada acara ini.


Pemateri Workshop Seni Lukis dan Kriya, Faulur Rosi memperkenalkan tentang seni dan budaya terhadap ratusan WBP.


Kata dia, karya seni dan budaya ini harus tetap dilestarikan dan tidak hanya di Lapas Narkotika saja.


Pesan dia, dalam melestarikan kesenian dan kebudayaan harus memperluas jangkauan melalui media komunikasi.


Hal itu selaras dengan alat dakwah seniman NU, sehingga para WBP yang nantinya akan bebas tidak lagi terjerumus terhadap barang haram lagi. 


"Ini adalah bentuk nyata pengenalan potensi kesenian baik tradisional ataupun modern bagi khalayak, tanpa terkecuali kepada para Warga Binaan Lapas," kata Faulur Rosi, Rabu (31/8/2022).


Selain menggelar Ngaji Budaya dan Workshop, seniman NU Pamekasan juga menggelar pameran tunggal hasil sketsa wajah yang dilukis di lokasi oleh Eros Van Yasa.


Kata Eros, hasil karya lukisnya digelar pula pameran kecil-kecilan di dalam Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan dengan menggunakan berbagai media.


Tema lukisan karyanya yaitu Rupamu, Rupaku, Rupa-Rupanya. 


"Saya kegiatan yang rencananya akan dilaksanakan selama dua hari hal ini dapat mengenalkan kesenian dalam melukis kepada para WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan," inginnya.


Eros berharap melalui acara ini dapat memberikan manfaat positif bagi WBP yang selama ini menjalani pidana.


Selain itu, melalui acara kesenian ini juga sebagai upaya mendorong bakat melukis para WBP.


"Sehingga ketika mereka bebas mereka tidak kembali terjerumus ke hal-hal yang negatif," harapnya.


Sementara itu, Kalapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, Yan Rusmanto merasa sangat senang dengan antusias dari para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam mengikuti kegiatan tersebut.


Kata dia, kegiatan ini merupakan salah satu dari pembinaan yang pihaknya berikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.


Pihaknya berharap adanya kegiatan ini dapat menjadi kesibukan yang positif bagi WBP yang masih menjalani masa pidana.


"Nantinya supaya bisa mendorong bakat-bakat melukis sehingga ketika mereka bebas sudah memiliki bekal keterampilan melukis yang dapat mereka manfaatkan demi kesejahteraan mereka," inginnya.


Penuturan dia, melalui workshop ini pihaknya ingin merubah kesan angker kehidupan di dalam Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan.


Karena sejatinya institusi Lapas juga melakukan pembinaan terhadap WBP secara humanis.


“Karena kunci sukses kami dalam pembinaan ini, selain petugas kami yang melayani, juga peran aktif dari masyarakat salah satunya dengan menghadirkan seniman yang tergabung dalam Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan dalam memberikan pembinaan kemandirian melalui Workshop Seni Lukis dan Kriya. Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami kini lebih humanis dalam memberikan pelayanan kepada warga binaan maupun masyarakat dari luar,” tutupnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved