Tragedi Kanjuruhan
Momen Haru Saat Istri Cium Batu Nisan Briptu Fajar, Polisi yang Gugur dalam Tragedi Kanjuruhan
Setelah jenazah sang suami dikebumikan, ia langsung mendekati makam. Diciumnya batu nisan Briptu Yoyok. Suasana haru begitu terasa.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK - Cindy Novianti terlihat begitu tegar ketika jenazah suaminya, Briptu Fajar Yoyok Pujianto, tiba di rumah duka di Desa Sukosari, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Minggu (2/10/2022).
Briptu Yoyok adalah satu dari dua polisi yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan usai liga antara Arema FC dan Persebaya, Sabtu (2/10/2022) malam.
Selama prosesi pemakaman yang dimulai dengan upacara kedinasan itu, Cindy terlihat selalu menguatkan diri.
Setelah jenazah sang suami dikebumikan, ia langsung mendekati makam. Diciumnya batu nisan Briptu Yoyok. Suasana haru begitu terasa.
Bagi keluarga, Briptu Yoyok adalah sosok yang bertanggung jawab.
"Pada keluarga dia baik. Perhatian sama istri, sama orang tua," kata Suwarno, mertua Briptu Yoyok, usai pemakaman, Minggu (2/10/2022).
Suwarno mengingat, Briptu Yoyok terbiasa akrab dengan keluarganya.
Sepekan lalu, ia sempat berbincang dengan sang menantu.
"Berbicara soal mobil listrik dan kompor listrik. Itu menjadi kenangan bagi saya," sambung Suswanto.
Baca juga: Suasana Rumah Duka Priptu Fajar Yoyok, Polisi dari Trenggalek yang Gugur dalam Tragedi Kanjuruhan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Keluarga menerima kabar meninggalnya Briptu Yoyok Sabtu (2/10/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
Kabar itu disampaikan oleh kerabat dekat Briptu Yoyok, yang juga seorang polisi.
"Dia [kerabat] menyampaikan anak menantu saya dalam keadaan kecelakaan. Saya tanya bagaimana kondisinya, dia bilang sudah meninggal," sambungnya.
Ibnu, kerabat dekat Briptu Yoyok, mengenang almarhum sebagai sosok setia kawan.