Tragedi Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan Jadi Titik Awal Perdamaian Aremania dan Bonek, Saling Mendoakan

bahkan Bonek yang selama ini dikenal perang dingin dengan Aremania juga memperlihatkan sikap kemanusiaan dan empati mereka menggelar doa bersama

Penulis: Dya Ayu Wulansari | Editor: Samsul Arifin
Persebaya Official
Manajemen, pelatih dan pemain Persebaya, ikuti doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Tugu Pahlawan Surabaya, Senin (3/10/2022) malam. 

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Tragedi stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema yakni Aremania, usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya, Sabtu (1/10/2023) lalu, tak hanya menjadi duka Aremania dan pecinta Singo Edan saja.


Semua pihak, bahkan Bonek yang selama ini dikenal perang dingin dengan Aremania juga memperlihatkan sikap kemanusiaan dan empati mereka, hingga menggelar doa bersama di Balai Kota Surabaya.


Banyak pihak berharap tragedi 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya itu, menjadi titik awal perdamaian dua kubu suporter ini.


Apalagi pada Selasa (4/10/2022) kemarin, ada dua orang Bonek yang tidak diketahui asal mana, datang ke Stadion Kanjuruhan untuk menabur bunga dan berdoa di bawah Patung singa bermahkota.


Aksi saling simpati dan empati ini tak dipungkiri menjadi salah satu hal yang melegakan. Sebab saling dukung dan doa dilantunkan meski tak saling bertatap di dalam satu stadion.


“Saya menyikapi dengan baik, melihat perwakilan teman teman bonek yang memberikan ucapan belasungkawa dan mendoakan arwah Aremania yang meninggal dunia. Karena tujuannya hanya satu, untuk mendoakan Aremania yang sudah wafat. Harapan kami seluruh suporter Indonesia bisa lebih baik baik, satu tribun di dalam satu pertandingan. Rivalitas hanya 90 menit,” kata Korwil Aremania Kanjuruhan, Awang Karta kepada suryamalang.com, Rabu (5/10/2022).


Lebih lanjut Awang membenarkan terkait adanya Bonek yang datang ke Stadion Kanjuruhan untuk menabur bunga di Patung Singa bermahkota, Selasa (4/10/2022) kemarin.


“Kemarin sore ketika acara tahlil ada perwakilan dari bonek dua orang yang datang kesini menaburkan bunga dan berdoa. Mereka tidak pakai atribut, hanya pakai kaos hitam. Mereka bilang, saya bonek mania mengucapkan turut berbelasungkawa kepada Aremania aremanita yang menjadi korban penembakan gas air mata saya. Semoga dengan tragedi 1 Oktober di Kanjuruhan, menjadi awal bersatunya suporter seluruh Indonesia. Jadi dari bonek bilang begitu,” ujarnya.


Sementara itu saat disinggung soal awal hubungan baik Aremania dan Bonek usai tragedi Stadion Kanjuruhan, Awang menilai apa yang dilakukan bonek saat ini adalah sebagai wujud belasungkawa dan tak ada hubungannya dengan sepak bola.

Baca juga: Terkuak! Inilah Alasan Panpel Tutup Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan, Demi Keamanan

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com


“Dibilang mencair juga mencair. Kenyataanya perwakilan bonek membawa karangan bunga, tabur bunga, berdoa di patung singa, tidak ada yang mengganggu. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan sepak bola. Ini rasa belasungkawa yang ditujukan teman teman bonek,” jelasnya

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved