Berita Mojokerto
Viral! Iring-iringan Keranda Mayat Melintas di Tengah Pernikahan di Mojokerto, Ini Penjelasannya
video memperlihatkan pelayat melintas di dalam tenda pernikahan di Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, MOJOKERTO - Viral video iring-iringan pelayat dengan keranda jenazah melewati tenda pernikahan di Mojokerto.
Dari informasi yang dihimpun video memperlihatkan pelayat melintas di dalam tenda pernikahan di Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Dalam video berdurasi 00.25 menit itu tampak seperti acara pernikahan pada umumnya kedua pengantin berada di pelaminan. Sejumlah keluarga mempelai, tamu undangan dan pengisi acara dengan alunan musik campursari berada di sampingnya.
Namun suasana mendadak sepi saat iring-iringan pelayat mendorong keranda jenazah melintas di depan pelaminan.
Sontak video pengantar jenazah melewati tenda pernikahan ini menuai reaksi netizen di media sosial.
Di dalam video tersebut terlihat Memed seorang aktor ludruk Karya Budaya yang saat itu menjadi Master of Ceremony (MC) di acara pernikahan tersebut.
Memed mengatakan saat itu dirinya menjadi MC hiburan campursari dacara pernikahan putri dari Sunariadi guru SMP Tamansiswa di rumahnya, Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Sebelumnya, keluarga mempelai telah jauh hari menjadwalkan pernikahan putrinya, pada Sabtu (08/10/2022) kemarin.
Namun disaat resepsi pernikahan ada kabar duka salah satu warga tetangganya meninggal dunia sekitar kurang lebih pukul 10.30 WIB.
Baca juga: Pelajar di Mojokerto Tewas Tabrak Dump Truk Parkir, Pandangan Kabur Akibat Hujan Deras
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
"Bersamaan dengan acara itu makam dari Desa Jolotundo, Kupang Jetis Mojokerto itu harus melewati depan rumah tempat pernikahan ini," jelasnya, Selasa (11/10).
Menurut dia, ada jalan lain menuju makam desa namun menempuh jarak yang lebih jauh sekitar 5-6 kilometer.
Saat itu pemilik rumah hajatan sudah menawarkan menyewakan mobil ambulans untuk pemakaman.
Namun dari keluarga yang berduka dan tokoh agama setempat bahwasanya adat istiadat di wilayah Jetis itu tidak boleh memutar jalan lebih jauh menuju ke pemakaman.
Setelah berkoordinasi dengan warga setempat pihak keluarga memperbolehkan untuk iring-iringan pengantar jenazah melewati tenda pernikahan.