Berita Madura

Soal Penangkapan Teroris di Sumenep, Begini Penjelasan Bupati Achmad Fauzi

Achmad Fauzi mengatakan, sebenarnya pihaknya telah mendengar aktifitas yang bersangkutan sejak 6 bulan lalu

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Ali Hafidz Syahbana
Bupati Sumenep Achmad Fauzi (kiri) saat bersama Jurnalis TribunMadura.com di Pendopo Agung Keraton Sumenep. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Bupati Achmad Fauzi mengaku tidak terlalu heran soal penangkapan sudadara AR (AR) oleh Densus 88 pada Jumat 28 Oktober 2022.

AR diketahui salah satu kepala sekolah SD Negeri di Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep, Madura.

Achmad Fauzi mengatakan, sebenarnya pihaknya telah mendengar aktifitas yang bersangkutan sejak 6 bulan lalu.

"Bahkan kami waktu itu langsung memanggil yang bersangkutan, secara persuasif kami memberikan pemahaman tentang NKRI harga mati. Karena tidak mungkin kami langsung secara vulgar menyampaikan jika yang bersangkutan diduga masuk dalam jaringan gerakan radikal," terang Achmad Fauzi pada Jumat (04/11/2022).

Namun ternyata, AR oleh Densus 88 juga telah diincar dan memantau aktifitas yang bersangkutan.

Hingga pada akhirnya AR ditangkap pekan lalu, dan bersama para terduga lainnya.

"Orang kalau sudah "terpapar" aliran radikal seperti itu memang susah ya. Meski kami sudah menanamkan nilai-nilai kebangsaan, tapi kenyataannya mereka tetap seperti itu," katanya.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini memaparkan, bahwa aliran radikal di Sumenep ada beberapa simpul.

Mereka biasanya menggelar pengajian-pengajian secara tertutup dan bahkan sesekali mereka akan ke luar kota.

Baca juga: Strategi Bupati Sumenep Achmad Fauzi Bangkitkan Ekonomi Rakyat Pasca Pandemi Covid-19

"Jadi gerakan mereka ini ada simpul-simpulnya, ibaratnya ini seperti pemerintahan. Ada pimpinan tertinggi seperti Bupati, kemudian ada pimpinan OPD, ada di pimpinan tingkat desa seperti kades. Tapi untuk Sumenep jaringannya belum sampai ke bawah. Mereka masih merintis untuk mendirikan pemerintahan," katanya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menangkap tiga warga Sumenep pada Jumat (28/10/2022).

Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura dan Berita Sumenep hanya di GoogleNews TribunMadura.com

Tiga warga Sumenep yang ditangkap tersebut masing-masing berinisial AR, NH, dan AR merupakan seorang kepala sekolah di salah satu SD Negeri di Kecamatan Manding.

Sedangkan NH ditangkap di kecamatan Kalianget dan S ditangkap di Desa Pangarangan, Sumenep.

Selain itu, Densus 88 juga menangkap SB di Magetan. SB diduga merupakan pengasuh salah satu pondok pesantren di Jl. KH Mansyur Sumenep.

SB merupakan warga Magetan yang telah ber-KTP Sumenep sejak 8 tahun lalu, mengikuti istrinya.

Sumber terpercaya di lapangan menyebutkan bahwa keempat terduga teroris itu berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved