Berita Blitar

Gelagat Aneh Buruh Tegalan Sebelum Meninggal, Sempat Pamit Istirahat Hingga Cara Minum Tak Biasa

Pria tersebut ditemukan tak bernyawa di bawah pohon jati usai pamit untuk istirahat. Teman-temannya merasa tak biasa dengan cara minum korban

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Imam Taufiq
Seorang buruh tegalan yang ditemukan tak bernyawa di bawah pohon jati usai pamit istirahat 

TRIBUNMADURA.COM - Nasib nahas menimpa seorang buruh tegalan yang pamit istirahat di bawah pohon jati.

Diketahui, pria tersebut ditemukan tak bernyawa di bawah pohon jati usai pamit untuk istirahat.

Teman-temannya merasa tak biasa dengan cara minum korban yang beda dari biasanya.

Kematian Ego (24), warga Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, masih jadi cerita pilu buat-buat teman-temannya.

Baca juga: Aksi Begal di Surabaya Incar Muda Mudi yang Pacaran di Tempat Sepi, Ajak Bocah SMP saat Beraksi

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

Sebab, tanpa diketahui sakitnya, namun korban pergi begitu cepat, dengan kondisi sedang berteduh di bawah pohon Jati, sambil menikmati semilir angin yang ada di kawasan tegalan tebu, yang terhampar ratusan hektare (Ha) itu, Kamis (10/11/2022) siang kemarin.

Karuan, kematian korban itu langsung membuat gempar warga. Sebab, tanpa diketahui penyebabnya korban tiba-tiba ambruk saat duduk.

"Keluarganya mengikhlaskan karena tak ada penyebab lain, kecuali itu terjadi saat korban sedang istirahat di sela-sela kerja sebagai buruh di tegalan tebu," ujar AKP Heri Purnomo Yulianto, kapolsek Binangun.

Informasinya, siang itu korban bersama rekan-rekannya sedang bekerja di tegalan tebu, untuk jadi buruh pembersih daun tebu yang sudah tua.

Lokasinya di tegalan tebu yang ada di Dusun Blumbang, Desa Ngembul, Kecamatan Binangun.

Itu berjarak sekitar 1 km dari rumahnya.

Di kawasan itu, yang tak lain dekat dengan pabrik gula PT RMI (Rejoso Manis Indo), lahan milik perhutani seluas sekitar 500 Ha disewakan ke pengusaha lalu ditanami tebu.

"Kalau musim begini, warga kami jadi buruh di tegalan itu, termasuk korban. Pekerjaannya adalah membersihkan daun tebu, yang tua, agar batang tebunya bisa berkembang lebih besar," ujar Wawan Aprilliantio, Kades Rejoso. 

Saat korban bersama banyak rekannya, sedang berada di tengah tegalan tebu yang sangat luas itu mengeluh kalau tubuhnya terasa tidak enak semua.

Katanya, ia merasa sumuk--panas.

Oleh temannya, itu dikira sesuatu yang biasa karena memang pekerjaannya berada di hamparan tegalan yang seluas itu--sejauh mata memandang yang terlihat hanya hijau dedaunan tebu.

Ia pamitan ke pekerja lainnya, untuk istirahat dulu. 

Akhirnya, ia duduk di bawah pohon jati yang cukup rindang, yang ada di antara hamparan tegalan tebu yang ada di RPH (Resort Pemangkuan Hutan) Rejoso itu.

Karena terasa haus yang luar biasa, korban minum seperti tidak biasanya.

Namun, tanpa disangkanya usai minum itu, keringat dingin mengucur dari tubuhnya sehingga topi yang dikenakannya itu dilepas, lalu dibuat kipas.

"Tak lama berselang, korban yang duduk itu ambruk dan sudah tiada, sehingga membuat pekerja lainnya langsung gempar. Sebab, korban diketahui sehat," ungkkapnya.

Akhirnya, warga bersama petugas mengecek kondisi korban.

Setelah dinyatakan kalau korban sudah tiada, petugas dan warga mengevakuasinya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved