Penggalangan Dana Pencegahan Pandemi di G20 Indonesia Baru Dapat 1,4 Miliar Dollar AS
Pada pelaksanaan G20 Bali, Presiden Jokowi meluncurkan dana pandemi (pandemic fund). Seberapa penting penggalangan dana untuk persiapan pandemi ini?
Penulis: Mardianita Olga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, MADURA – Pengalaman adalah guru terbaik. Kalimat bijak itu pas untuk menggambarkan perilisan Pandemic Fund oleh Presidensi G20 Indonesia, Minggu (14/11/2022) di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali.
Ketidaksiapan negara untuk menghadapi Covid-19 adalah salah satu alasan pengadaan anggaran ini.
Hanya saja, Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan, saat ini dana pencegahan pandemi yang terkumpul masih belum cukup.
Pasalnya, World Health Organization (WHO) menilai dana ideal persiapan pandemi secara global mencapai 31,1 miliar dollar AS per tahun, sementara dana yang terkumpul di bawah Presidensi G20 Indonesia senilai 1,4 miliar dollar AS.
Diketahui, negara pendonor saat ini adalah Australia, Prancis, Saudi Arabia, Kanada, Komisi Eropa, jerman, China, India, Italia, Jepang, Korea, Selandia Baru, Norwegia, Afrika Selatan, Singapura, Inggris, Spanyol, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab (UAE).
Selain itu, pendonor lainnya adalah The Bill & Melinda Gates Foundation, The Rockefeller Foundation, dan Wellcome Trust.
Baca juga: Jelang KTT G20, Polres Sumenep Gelar Pengecekan Keamanan di Pelabuhan Kalianget
Lebuh lanjut, Jokowi menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk mencegah (prevention), mempersiapkan (preparedness), dan merespon (response) pandemi (PPR).
Mengutip dari World Bank, dana pandemi merupakan kunci untuk mengurangi risiko pandemi yang akan datang.
Tak hanya itu, pandemi di negara-negara yang saat ini rentan terjangkit juga menjadi bagian misi pengadaan dana pandemi.
Adanya dana tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan negara-negara tersebut untuk mitigasi risiko ancaman kesehatan global.
Pada intinya, dana ini dipersembahkan demi dunia yang sehat dan aman.
Sebagai co-Chair Dewan Pemerintahan Dana Pandemi, Chatib Basri mengatakan bahwa dana pandemi memiliki peran vital dan unik untuk menciptakan dunia yang lebih tangguh.
Ia juga meyebutkan, dana ini akan dialokasikan kepada negara tertentu. “Setiap dana kami kerahkan untuk PPR untuk negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Ini akan menyelamatkan banyak jiwa dan keuangan negara sehingga tercipta dunia yang tangguh,” ujarnya menjelaskan.
Baca juga: Insiden Iriana Jokowi Terpeleset di Tangga Pesawat, Istana Pastikan Kondisi Ibu Negara
Priya Basu, Kepala Kesekretariatan Pandemic Fund, menambahkan anggaran ini memberikan suara yang kuat bagi masyarakat sipil. Oleh karenanya, dewan pemerintahan akan fokus menjaga transparasi dana.
Lebih detail, dana yang terkumpul dapat memperkuat dan mempertahankan kapasitas PPR di bidang-bidang seperti pengawasan penyakit zoonosis, laboratorium, komunikasi darurat, koordinasi dan manajemen, kapasitas tenaga kesehatan kritis, dan keterlibatan masyarakat.
Sementara itu, secara regional dan global, penguatan PPR melalui pembangunan kapasitas untuk penanggulangan medis.
Kesempatan ini dihadiri oleh Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen.