Berita Surabaya
Diduga Terkait Kasus Penggelapan BBM Direksi PT Bahana Line Dikabarkan Dipanggil Polda Jatim
Pemeriksaan keduanya menyusul keluarnya Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang dikeluarkan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dua orang petinggi PT Bahana Line dikabarkan akan menjalani pemeriksaan penyidik Direktorat Reserse Umum (Ditreskrimum) Kepolisian Daerah Jawa Timur, Rabu (16/11/2022) siang ini.
Pemeriksaan keduanya menyusul keluarnya Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang dikeluarkan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim terkait lanjutan kasus dugaan penggelepan BBM untuk kapal PT Meratus Line.
Sejumlah sumber yang ada di Unit V Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menyebut kedua petinggi PT Bahana Line itu akan diperiksa adalah purchasing manager berinisial TR dan seorang direktur berinisial AAH.
Namun sumber tersebut menegaskan bahwa status keduanya masih sebatas sebagai saksi pada perkara baru pengembangan dari perkara penipuan dan penggelapan BBM yang sudah berstatus P21.
"Masih sebagai saksi, namun perkara ini sudah tahap penyidikan karena proses penyelidikan sudah berlangsung pada berkas yang sebelumnya," ujar sumber yang mengetahui detail penanganan perkara tersebut, Rabu.
Masih menurut sumber yang tidak mau disebutkan identitasnya itu, dalam penyidikan penyidik tidak hanya menggunakan pasal penipuan dan penggelapan namun juga mengaitkan dengan pasal 55 dan 56 KUHP tentang keturut sertaan atau memberikan fasilitas dalam sebuah tindak pidana.
Penyidik juga mengaitkan dengan pasal-pasal dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Dikonfirmasi masalah pemanggilan direksi PT Bahana Line sekaligus Sprindik baru yang dikeluarkan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto enggan memberikan keterangan rinci.
Alasan Totok, pemanggilan direksi dan keluarnya Sprindik hanya masalah teknis yang belum menyentuh substansi perkara. "Itu hanya teknis," kata Totok singkat menjawab pertanyaan wartawan.
Baca juga: Rutin Laporkan Kinerja Keuangan, Meratus Line Tunjukkan Itikad Baik selama PKPU
Di tempat terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto juga menyatakan hal senada. "Ini hanya masalah teknis mas," ujarnya singkat.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jatim Fathur Rohman saat dikonfirmasi tentang keluarnya sprindik tersebut menolak berstatmen. Dia meminta wartawan menanyakan langsung kepada penyidik Polda Jatim. "Langsung ke penyidik polisi ya, saya belum terima berkasnya," terang Fathur Rohman.
#Kronologi kasus
Kasus ini berawal dari adanya laporan internal di PT Meratus Line tentang adanya pencurian pasokan BBM untuk kapal-kapal perusahaan pelayaran kargo terbesar itu. Laporan itu masuk pada September 2021 yang segera ditindak lanjuti dengan penyelidikan dan audit internal.
Kepala Urusan Legal PT Meratus Line Donny Wibisono menuturkan pada konferensi pers Agustus lalu bahwa sasaran pencurian (penipuan dan penggelapan) adalah pasokan BBM yang dikirim oleh PT Bahana Line dan PT Bahana Ocean Line.