Berita Madura
DPRD Pamekasan Soroti Pergantian Sekda di Akhir Jabatan, Dinilai Tidak Etis
Sebab, penggantian sekda ini dilakukukan bupati di akhir jabatan yang dinilai kurang elok dan tidak etis.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Tindakan Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, melakukan mutasi Sekretaris Daerah (Sekda) Pamekaan, Totok Hartono, menjadi Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Pamekasan, mendapat sorotan DPRD Pamekasan.
Sebab, penggantian sekda ini dilakukukan bupati di akhir jabatan yang dinilai kurang elok dan tidak etis. “Kami sangat menyayangkan penggantian sekda saat ini. Karena setelah sekda dimutasi, jabatan sekda dibiarkan kosong tanpa ada pelantikan Plt sebagai pengganti sementara,” ujar Ali Masykur, Ketua Komisi I DPRD Pamekasan, Rabu (16/11/2022).
Ditegaskan, jika jabatan sekda dibiarkan kosong seperti ini, maka ibarat roda pemerintahan di Pamekasan ini libur, yang seharusnya tidak boleh libur. Karena keberadaan sekda di pemerintaha memiliki peranan penting, berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat.
Ali Masykur, anggota DPRD dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPP) mengaku tidak mengerti dengan kebijakan bupati, memutasi sekda, tapi tidak dibarengi dengan pelantikan penggantinya. “Kemarin sore, setelah mendengar mutasi itu, saya langsung menghubungi Pak Totok, menanyakan siapa Plt sekda. Tapi Pak Totok menjawab tidak tahu, karena hal ini wewenang bupati,” kata Ali Maskur.
Diungkapkan, rumor penggantian sekda ini sudah ia dengar sejak tiga bulan lalu. Termasuk di internal dewan, informasi ini juga sudah menyebar. Bahkan, ketika usai Sidang Paripurna Hari Jadi Pamekasan, beberapa waktu lalu yang dihadiri forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), rumor penggantian sekda ini menjadi pembicaraan.
Baca juga: Respon Kemenparekraf Soal Wacana Pengembangan Wisata Sapi Madura di Pamekasan, Berikan Saran ini
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Mengenai alasan bupati memutasi Sekda Totok Hartono, karena di masa kepemimpinannya bupati, ingin memberi harapan besar kepada sekda di Pamekasan dengan mencarikan jabatan strategis dan istimewa, Ali Masykur menyatakan, itu bisa jadi versi bupati. “Apakah setelah ini Pak Totok akan mendapatkan posisi strategis. Belum pasti kan,” tanya Ali Masykur.
Disinggung alasan lain bupati, yang menyatakan sebelum Totok dilantik sekda pada 2019, di hadapan sejumlah pimpinan organisasi daerah (OPD), bupati menyampaikan kepada Totok, jika Totok akan dilantik sampai 2022, Ali Masykur menilai, alasan itu tidak bisa dijadikan patokan, karena kesepakatan dibuat tidak tertulis hitam di atas putih, melainkan hanya secara lisan.