Berita Pamekasan

Fakultas Pertanian UTM dan UPN Veteran Yogyakarta Kerjasama Pengembangan Teknologi Smart Farming

FP UTM tidak salah jika kemudian menggandeng FP UPN Veteran Yogyakarta yang telah lama memfokuskan pada bidang smart farming. 

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (FP UTM) dan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran (FP UPN Veteran) Yogyakarta di Gedung FP UPN Veteran Yogyakarta. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian 


TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Terobosan baru dalam teknologi 'Smart Farming' dilakukan oleh Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (FP UTM) dan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran (FP UPN Veteran) Yogyakarta. 

Hal ini digagas dalam sebuah pertemuan kerjasama di Gedung FP UPN Veteran Yogyakarta.

Ketua Jurusan Ilmu & Teknologi Pertanian UTM, Darimiyya Hidayati mengatakan, Smart Farming adalah sebuah metode usaha pertanian  dengan penerapan teknologi automatisasi dan aplikasi IOT (Internet of Things).

Ini dilakukan guna menjawab tantangan teknologi global, terbatasnya input usaha pertanian serta tuntutan aplikasi praktis.

Baca juga: Menkopolhukam RI Mahfud MD Ajak Warga Pamekasan Bersatu Dalam Perbedaan, Pesan Jaga Keutuhan Bangsa

Informasi lengkap dan menarik lainnya Berita Madura dan Berita Pamekasan di GoogleNews TribunMadura.com

"Memang, sektor pertanian di Madura utamanya dihadapkan pada tantangan kondisi lahan kering," kata Darimiyya Hidayati, Kamis (24/11/2022).

Darimiyya juga mendukung langkah kerjasama ini melalui pertukaran sumber daya kedua belah pihak.

Ia berharap akan terbangun kontribusi konstruktif. 

"Kami memang memiliki visi yang konsen di pertanian lahan kering," jelas Darimiyya. 

Penuturan Darimiyya, guna mewujudkan kolaborasi ini, FP UTM tidak salah jika kemudian menggandeng FP UPN Veteran Yogyakarta yang telah lama memfokuskan pada bidang smart farming. 

Upaya ini akan terus konsisten dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan baik melalui pembelajaran, riset dan pengabdian kepada masyarakat dan lebih luas pada aktivitas MBKM.

Hal lain disampaikan Peneliti Agroekoteknologi UTM, Slamet Supriyadi.

Dalam sebuah kajiannya memaparkan, tanah di Madura didominasi kompleks mediteran merah dan Litosol berbahan induk batu kapur dan batu pasir yang berkembang pada kondisi iklim kering. 

Kata dia, tanah berbahan induk batu kapur ini mempunyai nilai pH tanah yang lebih tinggi. 

"Kondisi ini tentu sangat tepat jika ada sentuhan teknologi salah satunya dengan smart farming. Apalagi curah hujan di Madura dengan rentang 38 - 275 mm diharapkan akan dapat teratasi," ujarnya.

Sementara itu, Dekan FP UPN Veteran Yogyakarta, Budiarto menjelaskan, Prodi Agroteknologi yang ada di lingkup lembaganya memiliki kompetensi kuat terkait Smart Farming. 

"Kami siap berkontribusi dalam mendukung pertanian di Madura melalui kolaborasi ini," tegasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved