Berita Surabaya

Siswi Nekat Lompat dari Lantai Dua Sekolah, Beda Sikap di Sekolah dan di Rumah Terungkap

Korban dibawa ke RS Soewandi. Dari hasil pengecekan, korban dalam keadaan sadar. Namun, korban mengalami patah kaki kanan.

Penulis: Bobby Koloway | Editor: Aqwamit Torik
Dok TribunBatam via TribunSolo
ILUSTRASI - Seorang siswi nekat lompat dari lantai 2 di sekolah, masalah di rumah jadi sebab 

Anak tersebut sering dimarahi orang tua.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh ikut mendampingi korban.

Menurutnya, kondisi korban cukup stabil.

"Kondisi sadar. Tapi nampaknya, anaknya masih rawat inap. Tadi sudah rontgen. Kemudian, ada pemasangan spalk (belat)," katanya.

Ia mengakui, ada perbedaan ekspresi korban saat kejadian.

"Kalau kata guru dan temannya, biasanya, anak ini cerita. Juga tidak ada juga masalah di sekolah," kata Yusuf.

Dinas Pendidikan bersama dinas DP3A-PPKB akan memberikan pendampingan. Termasuk, memberikan dorongan kepada orang tua.

"Orang tuanya, kami berikan pengertian. Bagaimana pun, terkadang persepsi anak berbeda. Kondisi dan kebiasaan anak saat ini dengan anak dulu juga berbeda. Kalau keras, mungkin respon beda. Sehingga harus sabar," katanya.

Yusuf memastikan sekolah akan membantu dengan memberikan Pendidikan Karakter. Saat ini, penguatan karakter kepada siswa terus dilakukan di samping pengajaran akademis.

"Orang tua bersama sekolah harus memperkuat pendidikan karakter. Bagaimana pun, lingkungan harus mendukung. Terutama, dengan memberikan motivasi dengan cara fleksibel sesuai karakter anak," katanya.

Pembentukan karakter tak selalu dengan cara yang ketat, namun harus luwes.

"Ibarat main layangan, agar bisa terbang tinggi harus luwes dalam tarik dan ulur. Intinya, adaptif," katanya.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved