Berita Entertainment

14 Tahapan Prosesi Pernikahan Kaesang dan Erina, Ini yang Dimaksud Upacara Panggih Pengantin Jawa

Setidaknya ada 14 tahapan prosesi pernikahan yang bakal dijalani Kaesang dan Erina. Salah satunya upacara adat panggih pengantin.

Editor: Ficca Ayu
Instagram.com/@kaesangp
Potret pasangan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono yang resmi menjadi suami dan istri. 

Dalam prosesi ini, Presiden Jokowi nanti juga berposisi sebagai tamu yang disambut oleh keluarga mempelai putri.

Tahapan kelima, yakni prosesi kembar mayang sebagai penanda pernikahan gadis dan perjaka dalam adat Jawa.

Namun dijelaskan Wigung, untuk versi panggih Yogyakarta proses kembar mayang saat pengantin pria dan perempuan bertemu kemudian mereka akan keluar semuanya.

"Tapi kalau upacara panggih Surakarta kembar mayang manten putri masuk, kemudian kembar mayang penganten putra diterima masuk, baru bertemu atau panggih," ujarnya.

Prosesi keenam, yakni pengantin putri mendekat ke pengantin pria, kemudian pengantin pria membawa gantal atau gulungan daun sirih yang digulung dengan benang putih.

Gulungan daun sirih itu jumlahnya ada tujuh.

"Lalu pengantin putri membawa tiga. Tiga sebagai lambang amal dan iman. Manten putra ditambah satu dia punya kedudukan sebagai imam. Jadi pengantin putra yang mengawali putra yang mengakhiri. Kakung kang miwiti kakung kang mungkasi," ungkapnya.

Baca juga: Hastag #KaesayanganErina Pernikahan Kaesang dan Erina, Intip Potret Terbaru di Puro Mangkunagaran

Prosesi yang ketujuh, pengantin putri akan membersihkan kaki suami dalam upacara Ranupada. 

Ranupada sebagai simbol pengakuan bahwa suami adalah pemimpin keluarga.

Dimana dijelaskan, air sebagai lambang pengetahuan, air merupakan lambang hidup dan kehidupan. 

Sementara prosesi kedelapan, upacara mecah tigan atau memecah telur.

"Dari kata mecah tiga yakni lahir, jodoh dan mati adalah kuasa tuhan dan manusianya hanya sekedar menjalani. Kemudian (telur) dipecah dinampan sebagai simbol agar kedua mempelai dikaruniai anak sebagai penyambung sejarah," jelasnya.

Kesembilan, pengantin berjalan searah jarum jam berada di samping kirinya pengantin putra yang diikuti ayah dan ibu mempelai putri menuju ke pelaminan.

Sepuluh, prosesi bubak kawah ngunjuk rucat degan.

"Itu menandai mantu yang pertama. Juga sejarah mataram dimana Ki Ageng Giring merelakan air kelapa muda kepada Ki Ageng Pemanahan, sehingga Ki Ageng pemanahan punya putra Danang Sutawijaya, Panembahan Senopati dan seterusnya," ungkap Wigung.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved