Arti Kata
Arti Midodareni, Prosesi Adat Jawa yang Dijalani Kaesang dan Erina Sebelum Menikah, Ini Rangkaiannya
Apa itu midodareni? Prosesi adat Jawa jelang pernikahan yang dijalani Kaesang Pangarep. Simak penjelasan dan prosesnya berikut ini.
Selain itu, selama Kaesang berada di rumah Erina, ia harus nunggu di beranda dan hanya disuguhi air putih oleh calon ibu mertuanya.
2. Tantingan
Setelah calon pengantin laki-laki datang meminta restu dan menunjukkan kemantapan hati, calon mempelai permpuan juga ditanyakan apakah sudah mantap menerima pinangan kekasihnya?
Calon mempelai perempuan tidak diizinkan untuk keluar kamar.
Karena pada masa ini mempelai perempuan sedang dipingit, sehingga nggak diizinkan keluar kamar selama waktu yang ditentukan.
Untuk mendapatkan jawabannya, kedua orangtua akan mendatangi calon pengantin perempuan di dalam kamar dan menanyakan kemantapan hatinya untuk berumah tangga.
Setelah itu, pengantin perempuan akan menyatakan ikhlas dan menyerahkan sepenuhnya kepada orangtua.
Baca juga: Soal Masalah Felicia Tissue dan Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming: Nanti Segera Diselesaikan
3. Catur Wedha
Catur Wedha berisi empat pedoman hidup sebagai bekal untuk kedua calon pengantin dalam mengarungi hidup berumah tangga.
Ayah atau wali calon pengantin perempuan akan mengucapkan Catur Wedha sebagai nasihat untuk calon mempelai pria.
Calon mempelai pria dinasihati untuk bisa hangayomi (mencukupi), handayani (mengayomi), hangayemi (menentramkan), dan hanganthi (memimpin) istrinya.
Wejangan yang diberikan ini bermakna bahwa dalam menjalani pernikahan selalu ada aturan yang perlu diikuti demi menjaga keharmonisan rumah tangga ke depannya.
4. Wilujengan Majemukan
Setelah membacakan Catur Wedha, malam midodareni kemudian ditutup dengan Wilujeng Majemukan.
Wilujeng Majemukan merupakan suatu kesepakatan antara kedua keluarga calon pengantin dalam merelakan anak-anaknya untuk membangun rumah tangga bersama.