Berita Gresik

Warga Dibuat Resah dengan Keberadaan Warung Jedag-jedug, 4 Pramusaji Berpakaian Seksi Diusir

Berdasarkan laporan masyarakat empat pramusaji yang berpakaian tidak sopan itu diduga juga menari erotis untuk menarik pengunjung laki-laki.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunMadura.com
Warga Lasem membubarkan aktivitas di warung, Kamis (12/1/2023) malam. Ada pramusaji berpakaian minim meresahkan warga 

TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Warga di Desa Lasem Sidayu gerah dengan aktivitas warung yang berjualan miras. Ditambah lagi ada pramusaji yang masih berusia muda dengan pakaian yang seksi pada Kamis (12/1/2023) malam.

Warga setempat secara beramai-ramai datang ke warung semi permanen berdinding triplek. Ada empat pramusaji ke luar satu persatu.

Ada yang memakai celana pendek mini, rok mini, berambut pirang masih menjaga warung hingga malam.

Diketahui warung tersebut sudah beroperasi satu bulan lalu. Diduga warung tersebut jualan miras, ada fasilitas karaoke plus pramusaji dengan pakaian mini yang siap memandu lagu.

"Warung ini jualan miras, ada karaoke dengan musik jedug-jedug mengganggu warga," kata Tokoh Masyarakat Desa Lasem, Nur Hadi.

Baca juga: Praktek Dukun Pengganda Uang di Gresik Bikin Tetangga Resah, Kerap Ditegur Namun Tak Peduli

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Dikatakannya warga sudah gerah dengan aktivitas negatif tersebut. Berdasarkan laporan masyarakat empat pramusaji yang berpakaian tidak sopan itu diduga juga menari erotis untuk menarik pengunjung laki-laki.

Para pemuda setempat saat membubarkan aktivitas warung tidak melakukan tindakan anarkis. 

"Komitmen dari pemilik warung akan ditutup," tambahnya.

Kepala Desa Lasem, Khoiri menuturkan, sebelum gerakan warga menutup warung, pihaknya sudah memberikan peringatan dua kali, secara tertulis maupun lisan ke pemilik.

Sebelumnya, TNI-Polri bersama Satpol pp Kecamatan Sidayu melakukan operasi ke warung tersebut. Meski sudah dirazia namun masih tetap nekat berjualan miras.

"Sehingga ini warga marah, kami atas nama pemerintah desa didesak warga karena memang meresahkan, saat di operasi kecamatan juga masih jualan, jadi kalau gini jangan salahkan warga karena sudah kami ingatkan," imbuhnya. 

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved