Berita Kediri

Berlagak Santri Para Oknum Jual Kalender Ngaku dari Ponpes dari Jawa Tengah Namun Fiktif, Meresahkan

Tak hanya itu, para penjual kalender ini mengaku berasal dari salah satu pondok pesantren fiktif yang ada di Jawa Tengah.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Samsul Arifin
Istimewa/TribunMadura.com
Para oknum penjual kalender yang mengaku berasal dari Ponpes fiktif di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dipulangkan, Rabu (1/2/2023). 

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Beberapa waktu belakangan masyarakat Kediri khususnya wilayah Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Gampengrejo dibuat resah oleh penjual kalender keliling.

Mereka satu persatu mendatangi rumah warga untuk menjajakan kalender tahun 2023. Tak hanya itu, para penjual kalender ini mengaku berasal dari salah satu pondok pesantren fiktif yang ada di Jawa Tengah.

"Dari Desember kemarin rumah saya didatangi penjual kalender. Ngakunya dari Ponpes di Jateng. Kalau tidak mau beli mereka bakal minta sumbangan. Tapi seminggu bisa dua sampai tiga orang yang datang," kata Novia Ayu warga perumahan di kawasan Gampengrejo, Kamis (2/2/2023).

Sama dengan yang dialami Novia, warga Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem juga mengalami hal yang sama. Ayu Zahra juga menjadi salah satu sasaran penjualan kalender tersebut.

Ia mengaku hampir setiap hari rumahnya kedatangan laki-laki mengenakan busana layaknya anak pesantren dan menjajakan kalender.

"Sering banget. Apalagi pas awal tahun kemarin ini, hampir tiap hari rasanya. Udah beli, besok datang lagi yang beda. Kalau ditolak mereka minta sedekah. Diberi sekali dua kali, keterusan. Kan meresahkan," ujar Ayu.

Karen dianggap sudah meresahkan warga dan terindikasi penipuan, para oknum yang mengaku datang dari Ponpes di Jateng ini akhirnya diperiksa oleh pihak kepolisian. 

Para oknum tersebut dipulangkan setelah diminta membuat surat pernyataan bahwa tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

"Ada delapan orang yang diduga terlibat aksi penjualan kalender ini. Mereka mengaku dari Ponpes tapi ketika dicek, ternyata bukan. Mengakunya dari Ponpes di Demak, Jateng. Modusnya jualan kalender sama minta sumbangan," ungkap Kepala Desa Tugurejo, Agung Subekti.

Baca juga: Nasib Tragis Kakek di Kediri saat Mencari Rumput, Tewas Tertimpa Pohon Randu

Agung mengungkapkan, para pelaku ini sudah dinamakan olej tiga pilar Desa Tugurejo pada Selasa (31/1/2023) kemarin. Mereka kemudian digiring ke Polsek Ngasem untuk dimintai keterangan dan setelahnya diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

"Kami juga sudah mengetahui siapa otak daei penjual kalender asal Kabupaten Demak ini. Kemudian perwakilan musala di Kabupaten Sragen yang namanya dipakai untuk Ponpes didatangkan ke Kediri. Jadi bisa diselesaikan kekeluargaan," paparnya.

Berdasarkan keterangan dari perwakilan di Jateng, Ponpes yang dimaksud oleh oknum sebenarnya masih dalam rintisan dan belum terdaftar. Gambar yang ada di dalam kalender pun hanya sebatas desain saja.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved