Breaking News:

Berita Madiun

Akhir Tragis Bayi Baru Lahir di Madiun Dibakar Ibu Kandung di dalam Tungku, Lari saat Didobrak Warga

diketahui pelaku berinisial W dengan usia 35 tahun. Dia menduga bayi yang dibakar adalah anak ketiga.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Febrianto Ramadani
Polisi telah memasang garis police line rumah W, pelaku yang diduga membakar bayinya di dapur belakang. 

TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Seorang ibu di Dusun Kalisanten, Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, diduga tega membakar bayinya yang baru melahirkan, di dapur belakang rumah.

Pantauan di lokasi, Selasa (7/2/2023), Unit Identifikasi Polres Kabupaten Madiun telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kemudian juga sudah memasang garis police line guna sterilisasi lokasi.

Kaur Umum desa setempat Sarno mengatakan, diketahui pelaku berinisial W dengan usia 35 tahun. Dia menduga bayi yang dibakar adalah anak ketiga.

"Kejadiannya Senin kemarin, ketika tetangga curiga, pintu rumah yang bersangkutan tertutup, tidak terbuka sejak 4 hari lalu. Coba diketuk tidak ada balasan. Begitu didobrak warga, ibu itu langsung lari," ujarnya.

Menurutnya, jasad bayi itu dibakar di atas tungku. Begitu pelaku melarikan diri, jasad  bayi itu langsung dievakuasi dan dimakamkan oleh modin setempat. Pelaku yang kabur tersebut ditemukan di hutan tadi pagi. Saat ini sudah diamankan di Mapolres.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Madiun, Truk Molen Muatan Semen Cor Tabrak Rumah dan Pengendara Motor

"Jasad bayi dimakamkan kemarin sekitar pukul 4 sore. Jenis kelamin belum tahu karena sudah terbakar 70 persen. Jadi kondisinya rusak," tuturnya.

"Sepertinya anak ketiga yang dibakar. Anak kedua sudah meninggal tahun 2018. Anak pertama usianya masih SD. Belum tahu apakah ada depresi atau gangguan jiwa," imbuhnya.

Dari keterangan yang Sarno himpun, W sudah mempunyai suami yang bekerja di Banyuwangi. Dalam kehidupan sehari hari W dikenal dengan pribadi yang tertutup.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

"Suaminya pulang 1 bulan sekali. Di rumah cuma seminggu aja. Kalau dari cerita tetangga, pelaku tidak lulus sekolah dasar. Dulu pernah merantau ke Malaysia," pungkasnya.

Guna keperluan otopsi lebih lanjut,  jasad bayi sudah dievakuasi oleh polisi dari tempat pemakamannya. Serta, masih meminta keterangan dari W sekaligus saksi saksi peristiwa terkait.

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved