Kecelakaan Lalu Lintas

Momen Menegangkan Evakuasi Anak 11 Tahun Terjepit Truk Selama 3,5 Jam di Blitar, Menangis

truk yang sudah dalam posisi terbalik itu terdengar suara tangis anak kecil yang menyayat hati dan sambil terus merintih kesakitan

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Imam Taufiq
Warga bersama petugas berusaha mengeluarkan bapak dan anaknya yang terjebak dalam kabin kemudi truk Trailer. 

TRIBUNMADURA.COM, BLITAR - Kecelakaan Truk Trailer bernuatan semen sebanyak 800 saks atau seberat 32 ton, yang terbalik di sungai Sembung, Desa Pager Gunung, Kecamatan Kesamben, Kamis (21/2/2023) siang, membikin merinding bulu kuduk warga yang menolongnya. Sebab, bukan cuma karena truk itu terperosok ke sungai yang sempit itu namun dari dalam kabin truk yang sudah dalam posisi terbalik itu terdengar suara tangia anak kecil yang menyayat hati dan sambil terus merintih kesakitan.

Suara tangis itu bukan korban kecelakaan dari kendaraan lain, namun itu adalah De, bocah berusia 11 tahun, yang tak lain anak kandung David (36), sopir truk trailer nopol S 9349 JH yang sedang mengalami kecelakaan itu.

Entah kenapa anak sekecil itu kok diajak bapaknya, itu yang belum jelas karena bapaknya belum bisa diajak bicara karena kondisinya syock, bahkan sempat lama pingsan. Cuma informasinya, ia diajak luar kota sambil mengantarkan muatan semen itu karena baru saja bercerai dengan istrinya sehingga diperkirakan bukan sengaja diajak kerja namun sekalian momong. 

Di saat terjebak dalam kabin selama empar jam itu, tak diketahui keadaannya dalam kabin yang menujam ke sungai itu. Sebab, itu sungainya cukup sempit sehingga kedua pintunya tak bisa dibuka paksa karena terjebit kedua bibir sungai. Itu hanya bisa diperkirakan dari suara rintihan anak kecil itu, yang terus menangis kesakitan, kalau kondisinya butuh segera pertolongan.

Sedang, David tak terdengar suaranya sama sekali selama berlangsung proses evakuasi yang cukup sulit. Namun, tak disangkanya, pria asal Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang itu pingsan akibat menahan sakit karena kakinya terjepit.

Baca juga: UPDATE Korban Ledakan Petasan di Blitar, Satu Korban Belum Teridentifikasi Diyakini Bernama Wawa

"Nggak tega kalau tahu karena tak terlihat orangnya namun terus merintih kesakitan. Bahkan, kami juga tak menyangka kalau ada anak kecilnya dalam kabin itu, cuma kami tahunya dari suaranya. Pokoknya, selama berjam-jam itu tak tega mendengarnya karena terus merintih kesakitan sehingga membikin warga meski panik namun kian bersemangat menolongnya walaupun dengan peralatan seadanya," ujar Siswanto (42), warga setempt yang ikut mengevakusinya.

Akhirnya, setelah melaluii proses yang rumit itu, kedua korban berhasil dievakuasi sekitar pukul 15.30 WIB dari kejadian kecelakaannya sekitar pukul 11.00 WIB. Begitu dikeluarkan, warga kaget karena salah satu korbannya ada anak kecil yang meski postur tubuhnya tak sebanding dengan usianya, 11 tahun. Sebab, tubuhnya bongsor atau setara dengan postur bapaknya.

"Mereka langsung kami bawa ke rumah sakit (RSUD Ngudi Waluya, Wlingi) untuk menjalani proses medis karena mengalami patah tulang " ungkap AKP Suhartono, Kapolsek Kesamben.

Menurutnya, belum diketahui penyebab kecelakaan itu karena tak ada korban kendaraan lainnya atau kecelakaan tunggal. Saat itu, korban melaju dari arah Timur atau Malang karena informasinya dari arahJember dengan memuat semen.

Semen sebanyak 800 saks itu akan dikirim ke toko bangunan, yang ada di Kelurahan/Kecamatan Kesamben atau kurang sekitar 500 meter dari tujuan toko yang akan dikirimnya itu. Namun, entah apa yang terjadi ketika melaju di jalan yang lurus namun hanya menurun landai, truk itu seperti kehilangan kendali. 

"Tak ada korban lain (kendaraan lain, ya cuma korban sendiri), juga informasinya juga tak menghindari apapun, seperti ada mobil lain baik mendahului ataupun berpapasan," ujarnya.

Belum diketahui apa penyebabnya, namun truk itu melaju oleng hingga akhirnya memakan lajur kanan jalan,karena bermuatan berat dan berada di jalan yang menurun sehingga lajunya tak terkendali hingga akhirnya terperosok ke sungai persawahan yang ada di kanan jalan jurusan Malang-Blitar itu.

Begitu terperosok ke sungai, kabinnya langsung menghujam ke tanah, sedang ujung bak trailer belajang itu masih nangkring di bibir sungai atau di tepi jalan. Tak pelak, kemacetan langsung tak bisa terhindar hingga sekitar tiga jam. Meski badan truk itu tak berada di jalan raya namun tumpahan semen sebagian menutup separo jalan.

"Kemungkinan, sebelum truk itu terperosok ke sungai, muatannya, semennya berjatuhan karena baknya sempat miring sebelum terjatuh bersama bodi depannya " paparnya.

Begitu tahu ada truk terbalik ke sungai, warga langsung berdatangan, untuk menolongnya, terutama untuk menyelamatkan kru truk itu. Sebab, sopirnya, diketahui terjebak di dalam kabin. Namun, itu tak mudah karena selain kabinnya yang terbalik itu menghujam ke dasar sungai, juga kedua pintunya tak bisa dibuka paksa.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved