Berita Banyuwangi

Sambut Hari Raya Nyepi Umat Hindu di Banyuwangi Bikin Ogoh-ogoh untuk Keliling Desa

Ogoh-ogoh dibuat dengan model beragam, Namun, inti penampakannya adalah boneka raksasa yang menyeramkan

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Aflahul Abidin
Ogoh-ogoh yang disiapkan untuk ritual Tawur Kesanga di Banyuwangi. 

TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI - Umat Hindu di Banyuwangi mulai menyiapkan boneka rakasasa Ogoh-ogoh. Boneka itu dibuat untuk diarak keliling desa pada malam menjelang Nyepi.

Nengah (20), pembuat Ogoh-ogoh di Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi mengatakan, proses pembuatan Ogoh-ogoh membutuhkan waktu sekitar 1 bulan. Ogoh-ogoh dibuat dengan bahan dasar styrofoam, yang dibalut dengan kertas koran. Ogoh-ogoh kemudian dicat untuk menguatkan karakter seram.

"Biaya untuk membuatnya antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta," kata dia, Jumat (17/3/2023).

Warga umat Hindu, kebanyakan para pemuda, biasanya membuat Ogoh-ogoh di balai pura. Ogoh-ogoh dibuat dengan model beragam. Namun, inti penampakannya adalah boneka raksasa yang menyeramkan.

Karakter seram ini dibuat karena Ogoh-ogoh digambarkan sebagai "mahluk" dengan sifat jahat. Maka tak heran apabila model dan gaya Ogoh-ogoh selalu terlihat garang.

Baca juga: Ngeri, Plengsengan Setinggi 14 Meter di Km 38 Lintas Gumitir Jalan Raya Jember-Banyuwangi Longsor

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Ia mengatakan, Ogoh-ogoh nantinya akan diarak oleh umat Hindu keliling desa pada Selasa (21/3/2023) malam. Ogoh-ogoh ukuran besar akan diarak oleh para orang dewasa. Sementara abak-anak juga mengarak Ogoh-ogoh dengan ukuran dan yang disesuaikan, yakni yang lebih kecil dan ringan. Proses arakan Ogoh-ogoh diiringi dengan alunan musik galeman baleganjur.

Umat Hindu menyebut ritual mengarak Ogoh-ogoh dengan Tawur Kesanga, yang mempunyai makna pembersihan pengaruh buruk sebelum memasuki Nyepi. Di akhir ritual, Ogoh-ogoh akan dibakar. Pembakaran ini biasanya dilakukan pada tengah malam.

"Setelahnya umat Hindu akan menjalani puasa penuh 24 jam," tambahnya.

Ia menjelaskan, ritual puasa sehari penuh itu dilakukan untuk menyambut Tahun Baru Saka 1945, yang tahun ini jatuh pada 22 Maret 2023. 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved