Perahu Penyebrangan Tenggelam

Korban Hilang Perahu Penyebrangan di Surabaya Masih Belum Ditemukan, Petugas Terus Siaga

Meskipun pencarian dihentikan sementara tapi ternyata ketika malam ada regu penyelamat yang bersiaga di tempat tersebut

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
TribunMadura.com/Tony Hermawan
Keluarga korban menunggu kabar baik di pinggir Sungai Brantas. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Operasi hari pertama pencarian Desire Peni Cindy Katrine (23), korban perahu tambang tenggelam di Sungai Brantas, belum membuahkan hasil hingga pukul 17.00 WIB. Pencarian itu akhirnya dihentikan sementara.

Regu penyelamat yang menyisir korban dengan cara menyelam maupun menggunakan perahu karet pun ditarik mundur ke pinggir sungai.

Di pinggir sungai sekitar lokasi terlihat telah terpasang tenda. Meskipun pencarian dihentikan sementara tapi ternyata ketika malam ada regu penyelamat yang bersiaga di tempat tersebut.

Apabila malam ada tanda-tanda korban muncul ke permukaan sungai maka regu penyelamat itu langsung melakukan evakuasi.

Sebelum pencarian dihentikan sementara, regu penyelamat telah mengevakuasi 9 sepeda motor yang tenggelam di sungai bersama perahu tambang. Kendaraan roda dua itu milik para korban. Ada satu sepeda motor merek Supra GTR dengan Nopol L 4632 JI milik kekasih Desire turut diangkut di pinggir sungai.

Baca juga: Momen Menegangkan Perahu Penyebrangan Tenggelam, Ada yang Nekat Meloncat dan Ada Ibu Hamil, Selamat

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Octavino selaku Komandan Tim Basarnas mengatakan proses pencarian korban sudah dilakukan maksimal.

Pertama regu penyelamat langsung diturunkan di Sungai Brantas selang beberapa menit setelah

Desire dilaporkan hanyut. Pukul 13.00  -13.45 tim penyelam sungai mencari korban dengan dibekali drone under water.

13.45 tim SAR gabungan menerjunkan 10 kapal karet di Sungai Brantas. Secara bergantian mereka menyisir keberadaan korban di pinggiran sungai sambil membuat manuver ombak di tengah sungai.

Tujuannya apabila korban berada di dasar dapat naik ke permukaan sungai.

Tak hanya itu. Pencarian juga dilakukan hingga mendekati pintu air Rolak. Akan tetap semuai upaya tersebut belum menemukan titik terang keberadaan korban, hingga akhirnya pencarian dihentikan sementara pada pukul 17.00.

"Kendalanya arus sungai sangat deras. Lalu airnya sangat keruh. Jarak pandang kami menggunakan under water hanya mampu  satu jengkal tangan," kata Octavino.

Octavino memastikan operasi pencarian akan terus dilakukan hingga 7 hari ke depan. Khusus untuk operasi hari kedua pada Minggu (26/3) metodenya sama. "Hanya saja nanti akan sering menyisir di pinggir sungai," pungkasnya.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved