Ramadan 2023
Tips Mengatur Keuangan selama Bulan Ramadan Menurut Pakar Ekonomi Unair
Banyak masyarakat berbondong-bondong berbelanja untuk ibadah hingga puncaknya di hari raya nanti
Penulis: Fikri Firmansyah | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Ramadan menjadi salah satu momen yang dinantikan oleh masyarakat. Selain tempat ibadah, pasar menjadi salah satu tempat yang ramai ketika Ramadan tiba.
Banyak masyarakat berbondong-bondong berbelanja untuk ibadah hingga puncaknya di hari raya nanti.
Kepada awak media, Senin (27/3/2023), Ekonom Universitas Airlangga (UNAIR), Shochrul Rohmatul Ajija SE MEc, mengatakan bahwa masyarakat harus mampu mengatur keuangannya, terutama saat Ramadan. Menurutnya, selain dorongan untuk bersedekah, keinginan membeli sesuatu yang didasarkan sifat konsumtif pun menjadi tinggi.
“Selama masih dalam proporsi yang baik dan on-budget sebenarnya tidak apa-apa. Mungkin selama satu tahun kebelakang kita mencoba banyak saving dan meredam konsumsi, selama Ramadan tidak apa-apa dikeluarin,” ujarnya.
Ia menuturkan, masyarakat harus mampu mengatur keuangan rumah tangga, setidaknya dalam empat bagian. Diantaranya, sepuluh persen untuk sedekah, tiga puluh persen untuk konsumsi, tiga puluh persen untuk kewajiban seperti ansuran yang wajib dibayar, dan tiga puluh persen sisanya untuk dana jaga-jaga, tabungan, dan investasi
Baca juga: Viral di Tiktok Polisi Cantik Pamer Kekayaan Pakai Tas Puluhan Juta, Kasatlantas Polres Malang
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
“Yang Bahaya adalah orang yang family financial planning-nya udah salah. Konsumsinya sudah lebih dan tidak punya saving bahkan minus, kemudian di Ramadan berseliweran di media sosial, promosi. Akhirnya spending lebih banyak lagi,” tambah dosen Departemen Ekonomi Pembangunan tersebut.
Menurutnya, dalam beberapa hal, sedekah pun harus dalam perhitungan. Jangan sampai akhirnya mengorbankan pengeluaran yang primer, karena sedekah paling utama ialah kepada keluarga. Artinya, dalam sektor terkecil seperti keluarga, pengaturan atas keuangan harus tetap dilakukan.
“Ibadah itu direncanakan, ibadah harus masuk dalam rencana pembagian income kita, ya. Biar kita ada persiapan. mau Ramadan, niatnya apa, oh saya mau sedekah sekian sehingga kita sudah persiapannya sebelas bulan kemarin,” ucapnya.
Dalam tuturannya diakhir wawancara pun ia berpesan untuk meniatkan setiap pengeluaran untuk sedekah. Karena, hal tersebut juga akan berkontribusi dalam peningkatan ekonomi, terutama ketika kita membeli kepada pedagang ultra mikro.
“Untuk kita yang masih minus, hati-hati. Sedekah tidak harus dengan harta. Sedekah itu banyak caranya, dengan kita berbuat baik, berbisnis yang jujur, itu bagian dari sedekah,” tutupnya.
keuangan
Ramadan
Hari Raya Idul Fitri
Lebaran
Unair
Universitas Airlangga
TribunMadura.com
Tribun Madura
Orang yang Berhak Mendapatkan Zakat Fitrah di Bulan Ramadan, ada 8 Golongan yang Menerima |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan: Spirit Memulai Usaha Halal |
![]() |
---|
Dirut BANI Group dan Brigjend TNI Terry Tresna Purnama Silaturrahmi Sekaligus Santuni Anak Yatim |
![]() |
---|
Hikmah Ramadan: Taubat yang Diterima |
![]() |
---|
Ciri Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Kebiasaannya Berubah? Simak Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|