Masih Ada Warung Kopi Sediakan Praktik Prostitusi di Surabaya, Disegel Satpol PP

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya mengungkap dugaan praktik prostitusi berkedok warung buka saat Ramadhan. Dari tempat ini, dua laki-laki diamankan.

Pengungkapan ini dilakukan setelah petugas melakukan pengawasan di Kecamatan Krembangan melalui kegiatan Asuhan Rembulan, Minggu (2/4/2023). Dari hasil pemantauan, terungkap adanya Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) maupun waria. 

"Pemantauan aktivitas tindak asusila WRSE maupun waria di Jalan Tambak Asri mendapati adanya indikasi tidak asusila," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto, Senin (3/4/2023).

Dari penindakan ini, petugas Satpol PP Kota Surabaya menjaring dua orang pria. Sayangnya, para wanita kabur. Kepada para terduga pelaku, satpol PP pun melakukan penindakan.

Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi di tempat ini. Sebelumnya, Camat Krembangan Harun Ismail sudah pernah melakukan operasi yustisi di warung tersebut pada akhir tahun 2022.

Baca juga: Emak-emak Menangis Terjaring Razia Satpol PP di Warung Remang Situbondo, Teringat Anak

Mengantisipasi kejadian serupa, petugas dari jajaran Satpol PP Kota Surabaya dan kecamatan setempat memutuskan kembali menggelar kegiatan operasi yustisi tertutup. Sasarannya, para warung yang menyiapkan praktik prostitusi. 

Terutama, saat Ramadhan seperti saat ini. "Pemilik menyewa (tempat) ke orang lain. Kemudian, di sana berkedok warung kopi. Namun, ternyata ada transaksi prostitusi itu," kata Harun.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan akan terus memperluas patroli, terutama untuk mengantisipasi praktik serupa. Sebagai kota metropolitan, Wali Kota mengakui adanya prostitusi dengan berbagai kedok.

"Prostitusi tidak hanya terjadi di sana. Tapi, di hotel pun bisa," katanya.

Pihaknya meminta masyarakat untuk ikut mengawasi lingkungannya. Apabila menemukan kejadian serupa, warga bisa segera melapor kepada petugas.

"Saya mendapatkan laporan kali pertama. Makanya, saya minta (Satpol PP) untuk cross check. Tak hanya di warung seperti itu, di hotel pun sama serta penginapan juga kami lakukan," kata Cak Eri.

"Kalau ada warga yang menemukan, baik di warung seperti itu atau hotel, bisa segera melaporkan kepada kami maupun teman-teman kepolisian. Setiap laporan segera kami tindaklanjuti," katanya.