Pemilu 2024

Jokowi Sebut Salah Pilih Capres Bikin Indonesia Tak Bisa Maju dalam 13 Tahun ke Depan: Hanya Sekali

Jokowi juga menambahkan waktu yakni 13 tahun masa itu adalah kesempatan bagi Indonesia bisa naik status jadi negara berkembang jika cermat memanfaatka

Editor: Aqwamit Torik
Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi sebut jangan salah pilih Capres di Pilpres 2024 

TRIBUNMADURA.COM - Presiden Jokowi menyebut jika keliru memilih Capres, maka hilang kesempatan Indonesia jadi negara maju.

Jokowi juga menambahkan waktu yakni 13 tahun masa itu adalah kesempatan bagi Indonesia bisa naik status jadi negara berkembang jika cermat memanfaatkan bonus demografi.

Jadi jika salah pilih di Pilpres 2024, maka hilang kesempatan untuk Indonesia.

Baca juga: Anies Baswedan Bakal Hentikan Program Jokowi yang Buruk Jika Jadi Presiden, Nasib IKN Bagaimana?

Simak artikel menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

"Peluang kita menjadi negara maju ada dalam 13 tahun ke depan, ini disampaikan oleh para pakar dalam negeri maupun luar," ungkap Jokowi dalam Musyawarah Rakyat (Musra) yang digelar di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).

"Kesempatan kita itu hanya ada di 13 tahun ke depan ini," ulangnya dikutip dari live YouTube Serambinews, Senin. 

Menurut Presiden ke-7 Indonesia itu, kesempatan menjadi negara maju hanya diberikan sekali saja dalam peradaban sebuah negara.

Dengan demikian, ketika keliru memilih pemimpin, maka kesempatan tersebut akan hilang untuk Indonesia.

"Karena bonus demografi kita akan muncul di tahun 30-an dan dalam sejarah peradaban negara yang saya lihat, memang kesempatan hanya sekali, kesempatannya hanya sekali dalam sejarah sebuah peradaban bangsa," kata Jokowi.

"Begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju, hati-hati mengenai ini," tambahnya.

Ia mencontohkan sejarah di Amerika Latin seperti Argentina dkk pada 1950 hingga 1970-an, negara tersebut sudah berada di posisi negara berkembang (middle income).

Namun kini sudah 50 tahun berlalu, negara-negara tersebut masih saja berstatus sebagai negara berkembang.

"Karena apa, tidak bisa memanfaatkan peluang yang ada saat itu dan mengejarnya sudah tidak ada kesempatan lagi," ungkap Jokowi.

Kejadian ini bisa terulang di Indonesia bila tidak bisa memanfaatkan waktu dalam 13 tahun ke depan.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved