Pilu Anak Temukan Ayah dan Ibunya Tak Bernyawa di Kebun, Terkuak Aksi Keji Istri Sebelum Meninggal

Mengetahui suaminya sudah meninggal, sang istri lalu menenggak racun untuk akhiri hidupnya. Suami istri itu lalu dievakuasi ke puskesmas

Editor: Aqwamit Torik
Depositphotos
Ilustrasi jenazah - Pasutri ditemukan meninggal oleh anaknya di sebuah kebun, terkuak aksi keji sang istri sebelum meninggal 

TRIBUNMADURA.COM - Suami istri ditemukan meninggal oleh anaknya sendiri di Kabupaten Kolaka Timur.

Diketahui seorang istri berinisial ISAJ (55) menganiaya suaminya hingga meninggal pada Selasa (23/5/2023) pukul 12.22 Wita.

Mengetahui suaminya sudah meninggal, sang istri lalu menenggak racun untuk akhiri hidupnya.

Suami istri itu lalu dievakuasi ke puskesmas untuk diperiksa.

Peristiwa itu terjadi di rumah kebun milik pasangan suami istri (pasutri) itu di Dusun IV Mattiro Deceng, Desa Penanggootu, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka Timur.

Baca juga: Pilu Suami Istri Meninggal Akibat Kesetrum Jebakan Tikus, ada Luka Bakar, Warga Beri Kesaksian

Artikel menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com

T ditemukan dalam kondisi tergeletak di bawah kolong rumah kebun dengan posisi terlentang dan bersimbah darah. 

Sementara ISAJ ditemukan sekarat usai meminum racun.

Kronologi kejadian

Peristiwa itu diketahui setelah anak perempuan bernama Lina (31) ditelepon sang ibu untuk melihat ayahnya di kebun.

Lantas, Lina pun memberitahu suaminya, Arbi (41) untuk menemaninya pergi ke kebun.

Diketahui, lokasi kebun berada di atas gunung yang berjarak sekitar setengah jam dari rumahnya.

Tiba di kebun milik orangtuanya, Lina dan suaminya kaget melihat ayah kandungnya tergeletak di bawah kolong rumah kebun dengan posisi terlentang dan bersimbah darah.

Ketika itu, anak korban tidak melihat ibunya di sekitar lokasi kejadian.

Penyelidikan polisi

Polisi menduga pelaku melakukan penganiayaan dengan menggunakan parang dan pisau kepada suaminya hingga meninggal dunia.

 Hal ini diperkuat dengan penemuan dua bilah parang, satu pisau, satu lembar kartu keluarga (KK), satu lembar baju dan satu lembar celana milik korban serta karpet plastik.

Sementara di rumah kebun lain, yang tak jauh dari lokasi kejadian ditemukan lagi parang.

Sementara pelaku ditemukan dalam kondisi terkapar diduga usai meminum racun.

Kapolres Kolaka Timur AKBP Yudhi Palmi DJ mengatakan, pelaku diduga meminum racun setelah menelepon anaknya agar melihat bapaknya di kebun.

Lina bersama suaminya lalu menghubungi keluarganya dan warga lainnya yang berada di kampung untuk datang ke tempat kejadian perkara (TKP).

Setelah warga berdatangan di TKP, korban T dan istrinya dibawa ke puskesmas Lambandia untuk diperiksa.

Orangtua tak pernah cekcok

Dia menyebut, berdasarkan interogasi dari anaknya, orangtuanya tidak pernah cekcok.

"Motif penganiaya tidak kami ketahui karena keduanya sama-sama meninggal dunia, dan di lokasi kejadian juga tidak ada saksi, hanya mereka berdua saja," ujar dia, Rabu.

Menurut dia, kondisi pelaku sudah sekarat saat ditemukan sehingga tidak bisa diminta keterangan.

"Dan sekitar pukul 24.00 Wita tadi malam pelaku dinyatakan meninggal dunia akibat minum racun serangga," lanjutnya.

 Dari hasil visum luar yang dilakukan oleh dokter umum Puskesmas Lambandia, korban T dinyatakan meninggal dunia dengan beberapa luka pada tubuh korban.

"Luka robek pada perut sebelah kanan dengan ukuran panjang 17 cm, lebar 10 cm, diameter 10 cm," terangnya.

Selain luka pada perut, terdapat luka robek pada leher atau tenggorokan dengan ukuran panjang 10 cm, lebar 3 cm, dalam 2,5 cm.

Kemudian luka robek pada dada dengan ukuran panjang 5 cm, lebar 1 cm, dalam 1 cm. Lalu luka robek pada lutut kaki kiri dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 3 cm, dalam 5 cm.

Kasus suami istri yang ditemukan meninggal bersama juga terjadi di Lamongan.

Namun bukan karena kasus pembunuhan, melainkan karena pasutri itu terkena jebakan tikus.

Sudah tak terhitung banyaknya warga Lamongan korban meninggal akibat kesetrum listrik jebakan tikus di sawah.

Pasutri tersetrum jebakan tikus

Polres Lamongan bahkan sejak lama melarang penggunaan aliran listrik untuk jebakan tikus, pertimbangannya membahayakan dan sudah banyak jatuh korban jiwa.

Kali ini insiden serupa terulang, bahkan sangat memilukan. Korban meninggal  adalah pasangan suami istri yang ditemukan Senin (1/5/2023) petang tadi sekitar pukul 17.15 WIB.

Saksi kali pertama yang menemukan korban Maskur (51) dan istrinya Susanti (44) warga Laren Kecamatan Laren ini adalah Marlikan (54) warga Gendong Laren.

Petang itu, seperti biasanya keluar rumah menuju kandang sapi hendak memberi makan sapi peliharaannya. 

Dalam perjalanannya, ketika saksi melintas di pematang sawah mendapati dua orang, laki-laki dan perempuan  tergeletak di bahu pematang sawah milik Samuli (53). 

Saksi belum tahu pasti siapa kedua korban karena sebagian jasadnya belepotan tanah. 

"Saya mengurungkan niat ke kandang dan memilih balik ke rumah, " aku saksi Marlikan saat memberikan kesaksian di Polsek Laren, Senin (1/5/2023) malam.

Ia pun kembalikan dan menginformasikan kepada warga dengan apa yang baru dilihatnya yakni dua korban yang tergeletak dengan posisi terlentang itu.

Marlikan  bersama warga kembali bertandang ke TKP.

Korban dievakuasi di sawah milik Samuli, satu diantara lahan yang teraliri listrik jebakan tikus.

Keduanya langsung dibawa pulang ke rumah duka dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan luka bakar yang cukup parah di beberapa bagian tubuhnya. 

Usai dievakuasi dan ramai diperbincangkan warga, di antara mereka kemudian  melaporkan kejadian tersebut ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Laren.

Kapolsek Laren, Iptu Jinanto dikonfirmasi Surya.co.id membenarkan kejadian tersebut yang mengakibatkan pasangan suami isti itu meninggal.

" Betul keduanya kesetrum listrik jebakan tikus yang dipasang di lahan sawah, tepat di pematang sawah milik Samuli, "kata Jinanto.

Menurut keterangan petugas medis, kata Jinanto, kedua korban kesetrum pagi sekitar pukul 08.00 WIB.

Perkiraan itu dibuktikan dengan kondisi jasad kedua korban sudah kaku dan kering.

Informasinya, korban keluar dari rumah menuju sawah  pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB.

Hanya saja tidak ada saksi yang melihat bagaimana saat korban kesetrum hingga meregang nyawa.

Sementara Susanti, istri korban kemungkinan juga bersamaan kesetrum. Karena posisi korban Susanti juga tidak jauh dari suaminya, Maskur.

" Istrinya ditemukan pada posisi  di kiri korban, Maskur, " ungkap Jinanto.

Jinanto mengimbau pada masyarakat petani untuk tidak memasang jebakan tikus dengan memanfaatkan aliran listrik PLN.

" Sudah banyak korban meninggal dengan penyebab yang sama. Dan ini harus disadari oleh masyarakat petani, " pungkasnya.

Baca juga: Amalan Hari Jumat Penuh Berkah, Sedekah, Baca Quran Hingga Berbuat Baik pada Sesama

Baca juga: AC Milan Tak Kunjung Umumkan Rafael Leao Perpanjang Kontrak, Liga Champions Jadi Faktor Utama

Baca juga: Komplotan Maling Asal Madura Beraksi di Gresik, Gondol Motor Milik Penghuni Kos, Tiga Pelaku Buron

Baca juga: Modus Ajak Ziarah, Pria ini Ajak Gadis ke Semak Lakukan Aksi Bejat, Kondisi Istri Hamil Tua di Rumah

Sudah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved