Ratapan Pak Nasir Tukang Becak Tak Menikah Demi Orang Tua, Rumah Terbakar saat Pulang Kerja

Tukang becak ini bak bernasib buruk, rumah ludes terbakar saat pulang narik becak. Pak Nasir pun tak menikah demi orang tua

Editor: Samsul Arifin
Tangkapan layar
Tukang becak ini bak bernasib buruk, rumah ludes terbakar saat pulang narik becak. Pak Nasir pun tak menikah demi orang tua. Ia hanya bisa meratapi nasibnya 

Berdasarkan narasi yang beredar menyebut orangtua Nasir baru saja meninggal dunia.

"Beliau belum berkeluarga karena separuh hidupnya digunakan untuk mngurus kedua orang tuanya,

Baca juga: Kisah Tukang Becak yang Akhirnya Mendapat Bingkisan Selama Ramadan, Akui Sempat Hanya Elus Dada

Baca juga: Balita Kejang Karena Obat Nyamuk, Nyaris Meregang Nyawa, Ini Hasilnya saat Dibawa ke Rumah Sakit

belum lama ini orang tuanya meninggal dunia," tulis akun Instagram gerakmenebarkebaikan.

Netizen yang melihat video tersebut, merasa prihatin dan mendoakan yang terbaik untuk Nasir.

"Ya Allah tolong berikanlah rezeki yang berlimpah ke bapaknya"

"Semoga Allah ganti rejeki yang lebih dan lebih untuk bapak ini"

"Yallah, nangis banget. Bapak anak yg sholeh mengesampingkan pernikahan, krn merawat org tua sampai akhir hayat"

"Semoga Allah berikan bapak pengganti yang terbaik Aamiin ya Allah"

Tukang Becak ini berhasil naik haji, Kegigihan dan ketekunan M. Mujib, seorang tukang becak asal Surabaya, akhirnya membuahkan hasil.

Tahun ini, setelah bertahun-tahun menabung pendapatan hasil kerjanya, Mujib akan mewujudkan impian suci umat Islam, yakni melaksanakan ibadah haji.

Pria berusia 71 tahun ini akan menjadi salah satu calon jemaah haji Embarkasi Surabaya kelompok terbang (kloter) 80 yang dijadwalkan berangkat menuju Tanah Suci pada 20 Juni 2023 mendatang.

Mengenakan pakaian sederhana di rumahnya, Mujib bercerita mengenai perjuangannya untuk berhaji. Ia seharusnya sudah berangkat pada tahun 2020 bersama sang istri.

Namun, karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia, keberangkatannya terpaksa tertunda. Bahkan, sebelum sempat berangkat, sang istri tercinta telah meninggal dunia pada tahun 2021 yang lalu.

Mujib mengungkapkan bahwa keinginannya untuk berhaji sudah muncul sejak ia masih remaja. Saat itu, ia melihat pamannya berangkat haji dan kata-kata sang paman menginspirasinya.

"Paman saya pergi haji, saya ingin pergi juga. Paman saya bilang, 'besok berangkat sendiri'," ujar Mujib saat ditemui rumahnya yang berlokasi di Pagesangan Kecamatan Jambangan Kota Surabaya, Rabu (7/6/2023).

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved