Serie A Liga Italia

Nama Indonesia Terkenal di Italia, Dua Pemain Keturunan Jadi Pemain Duo Milan

Mereka adalah Tijjani Reijnders dan Emil Audero pemain keturunan Indonesia yang memperkuat Duo Milan

Editor: Samsul Arifin
kolase
Dua pemain keturunan Indonesia yang memperkuat AC Milan dan Inter Milan, Tijjani Reijnders dan Emil Audero 

Nama Indonesia Terkenal di Italia, Dua Pemain Keturunan Jadi Pemain Duo Milan

TRIBUNMADURA.COM - Nama Indonesia terkenal di Italia sebab ada dua pemain keturunan bermain di AC Milan dan Inter Milan.

Mereka adalah Tijjani Reijnders dan Emil Audero pemain keturunan Indonesia yang memperkuat Duo Milan.

Emil Audero dikontrak Inter Milan sebagai pemain pinjaman selama setahun dengan opsi pembelian di akhir musim.

Kedatangan Emil Audero di bursa transfer Agustus ini diharapkan oleh Inter Milan untuk menjadi pelapis bagi Yann Sommer.

Sejatinya, Inter Milan masih memiliki 2 gawang penjaga, yakni Filip Stankovic dan Raffaele Di Gennaro, namun keduanya kurang jam terbang.

Baca juga: Juventus Tak Pasti, Bikin AC Milan Punya Kesempatan Dapatkan Romelu Lukaku

Informasi lengkap dan menarik Liga Italia lainnya hanya di GoogleNews TribunMadura.com

Pengumuman tranfer Emil Audero pun dilakukan pada Kamis (10/8) malam WIB, atau beberapa jam selepas Audero dinyatakan lolos tes medis pada siang harinya.

Kini setelah resmi membela Inter Milan, Emil Audero pun mengungkapkan target ambisiusnya bersama Nerazzurri.

Dilansir dari FC Inter News, Audero berniat untuk meraih banyak gelar dengan Inter Milan.

Selain itu, kiper kelahiran Mataram Indonesia itu mengaku kepindahannya ke Inter ini merupakan kemajuan dalam kariernya.

"Ini akan menjadi langkah penting bagi saya. Saya ingin mencapai impian saya di klub top yang dikemas dengan pemain berpengalaman. Saya di sini untuk tumbuh," ujar Audero, yang dikutip dari FC Inter News, Jumat (11/8/2023).

Tijjani dijuluki Tiji

Julukan Tiji ini disematkan oleh pelatih AC Milan Stefano Pioli memiliki panggilan sederhana yang disematkan kepada gelandang yang pernah menolak dinaturalisasi Timnas Indonesia tersebut.

Hal itu disampaikan Pioli saat sesi konferensi pers setelah AC Milan mengalahkan AC Monza pada pertandingan bertajuk Trofeo Silvio Berlusconi, Rabu (9/8/2023).

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung AS Roma Vs AC Milan Pukul 1.45 WIB, Nasib Rade Krunic yang Digantung Pioli

Baca juga: AC Milan Sempurna dengan Sosok ini di Lini Tengah, Pemain Pilihan Pelatih Stefano Pioli

Dalam jumpa pers tersebut, salah seorang jurnalis memberikan pertanyaan seputar permainan dan peran yang diembang oleh Tijjani Reijnders.

Namun dalam spelling Italia, pengucapan nama gelandang serang berdarah Maluku tersebut nampak sulit dilakukan, dan terkesan gagap.

Oleh karena itu Pioli mengambil sikap.

Mantan pelatih Fiorentina ini pun tak ingin ribet dalam pemanggilan nama sang regista. Oleh karena itu dia memberitahukan bahwa pemainnya itu mulai sekarang bisa dipanggil dengan "Tiji".

"Tiji, panggil dia Tiji saja biar lebih mudah," jawab singkat Stefano Pioli menimpali pertanyaan seorang jurnalis Italia, dikutip dari Sempre Milan.

 Hal ini juga memudahkan Pioli untuk memanggil nama pemain barunya itu.

Terlebih dalam sebuah pertandingan, pelatih AC Milan itu jauh lebih mudah dalam menjalin komunikasi dengan Tijjani Reijnders.

Instruksi seorang pelatih menjadi salah satu yang paling vital dalam sebuah pertandingan. So, Pioli yang tak mau ribet dengan pegucapan nama Tijjani Reijnders, memutuskan untuk memanggilnya dengan sebutan "Tiji".

Gelandang berusia 25 tahun ini didatangkan ke publik San Siro untuk mengemban tugas sebagai seorang regista alias pengatur tempo pertandingan.

Kehilangan Sandro Tonali yang diboyong Newcastel United, membuat AC Milan memutuskan meminang Tijjani Reijnders sebagai suksesornya.

Menariknya, Tiji diberikan tugas yang sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Ketika memperkuat AZ Alkmaar, dia beperan sebagai gelandang yang aktif membantu penyerangan.

Namun oleh Pioli diubah cenderung lebih ke bertahan. 

Reijnders mungkin tidak dianggap sebagai gelandang bertahan klasik seperti namanya di Italia, namun dia menunjukkan potensi untuk menjabat di posisi tersebut.

Kemampuan defensifnya bisa menjadi aset penting bagi Milan jika Krunic akhirnya pergi dari klub, terutama mengingat minat yang ditunjukkan oleh Fenerbahce terhadap pemain tersebut.

Situasi ini menunjukkan bahwa Pioli tengah mencari variasi dan fleksibilitas dalam taktik timnya. Mengadaptasi peran Reijnders sebagai gelandang bertahan dapat memberikan dimensi baru dalam strategi bermain AC Milan musim depan.

Meskipun begitu, masih perlu dilihat bagaimana perkembangan situasi ini di lapangan hijau. Reijnders harus membuktikan kemampuannya dan menyesuaikan diri dengan peran yang lebih defensif jika memang diberi kesempatan oleh Pioli.

Sebagai informasi saja, Tiji sempat masuk proyek naturalisasi Timnas Indonesia. Bahkan kala itu Shin Tae-yong yang langsung meminta.

Akan tetapi Reijnders memilih untuk menolak penawaran tersebut karena secara prospek dia bisa tembus ke skuad inti Timnas Belanda. Dan ternyata benar.

Permainan apiknya selama ini membuat Tiji memperkuat De Oranje, dan bahkan berhasil bergabung ke tim elite sekelas AC Milan.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved