Berita Viral

Diduga Terpengaruh Hamas-Israel, Kakek Tega Bunuh Bocah Palestina, Teriak Kebencian saat Beraksi

Seorang kakek di AS ditangkap usai menyerang wanita dan anak laki-lakinya hingga tewas. Diduga, dia terpengaruh hubungan Hamas dan Israel yang memanas

Freepik.com
Ilustrasi pembunuhan yang dilakukan seorang kakek berusia 71 tahun di Amerika Serikat. Aksinya menimbulkan satu korban jiwa, yaitu bocah keturunan Palestina-Amerika berumur 6 tahun. 

TRIBUNMADURA.COM - Seorang kakek bunuh bocah Palestina secara tega di Amerika Serikat.

Tak hanya itu, dia juga menyakiti ibu korban dengan sejumlah tusukan.

Sejauh ini, pihak berwajib mengatakan sang kakek terpengaruh hubungan memanas antara Hamas dan Israel belakangan ini.

Pasalnya, tersangka turut meneriakkan ujaran kebencian tepat sebelum membunuh korban.

Melansir dari Dailymail, Senin (16/10/2023), kejahatan ini dilakukan oleh kakek asal Chicago bernama Joseph M. Czuba (71).

Dia menyerang bocah keturunan Palestina-Amerika, Wadea Al-Fayoume (6), dan ibu korban, Hanaan Shahin (32).

Baca juga: Ratusan Mahasiswa dan Warga Pamekasan Salat Gaib untuk Palestina, Minta PBB Beri Sanksi Israel

Atas serangan itu, Al-Fayoume dinyatakan tewas di rumah sakit setelah menerima 26 tusukan yang dihujamkan Czuba dengan pisau militer.

Shahin selamat dari kekejian Czuba meski mendapatkan belasan luka tusuk.

Melalui media sosial, Kantor Sheriff Will County menjelaskan dugaan sementara motif Czuba.

“Kedua korban dalam serangan brutal ini ditargetkan tersangka sebab mereka adalah Muslim dan konflik di Timur Tengah antara Hamas dan Israel,” tulis County dalam keterangannya.

Polisi menemukan kedua korban di kediamannya pada Sabtu (14/10/2023) pagi, sekira 40 mil barat daya Chicago.

Dalam waktu bersamaan, tersangka duduk tegak di dekat jalan masuk dengan luka di dahinya.

Berdasarkan pernyataan lembaga lokal Council on American-Islamic Relations di Chicago (CAIR-Chicago), korban menyewa lantai dasar apartemen tersangka untuk tempat tinggal.

Baca juga: Persoalan Kekeringan di Sumenep, Cak Fauzi Pastikan Distribusi Air Bersih Terus Jalan

kakek di Amerika Serikat bunuh bocah palestina, diduga terpengaruh perang Hamas dan Israel
Tersangka Joseph M. Czuba (kiri) tega membunuh bocah keturunan Palestina-Amerika berusia 6 tahun dengan pisau militer. Polisi menduga Czuba terpengaruh pemberitaan perang Hamas dan Israel.

Direktur Eksekutif CAIR-Chicago, Ahmed Rehab, mengatakan Czuba sempat mencekik leher Shahin setelah diizinkan masuk ke dalam apartemen.

Shahin berhasil lepas dari cengkraman Czuba dan lantas melarikan diri ke kamar mandi untuk menelepon polisi.

Namun nahas, saat Shahin keluar dari kamar mandi, Czuba menemukan Al-Fayoume dan membunuhnya.

Dilaporkan pula oleh Rehab, tersangka juga meneriakkan ujaran kebencian, “Kalian Muslim harus mati.” sesaat sebelum menikam Al-Fayoume.

Bagi Rehab, insiden ini merupakan mimpi terburuk dari seluruh pengaduan kebencian sejak meletusnya perang Hamas dan Israel.

“Al-Fayoume menjadi korban atmosfer kebencian dan dehumanisasi dari kepemimpinan yang tidak bertanggung jawab dan pernyataan miring sepihak yang kita lihat di media,” tutur Rehab.

Di sisi lain, presiden Amerika Serikat, Joe Biden turut memberikan pernyataan atas kematian Al-Fayoume.

"Jill dan saya sangat terkejut dan muak saat mengetahui pembunuhan brutal terhadap seorang anak berusia enam tahun dan percobaan pembunuhan terhadap ibu anak tersebut di rumah mereka kemarin di Illinois," demikian bunyi pernyataan tersebut.

"Keluarga Muslim ini datang dari Palestina ke Amerika mencari apa yang kita semua cari: tempat berlindung untuk hidup, belajar, dan beribadah dengan tenang.

"Tindakan kebencian yang mengerikan ini tak seharusnya ada di Amerika, dan bertentangan dengan nilai-nilai dasar kita: kebebasan dari rasa takut atas cara kita beribadah, apa yang kita yakini, dan siapa kita.

"Sebagai warga Amerika, kita harus bersatu dan menolak Islamofobia serta segala bentuk kefanatikan dan kebencian. Saya telah mengatakan berulang kali bahwa saya tidak akan diam menghadapi kebencian. Kita harus tegas. Tidak ada tempat di Amerika untuk kebencian terhadap siapa pun.

"Kami bergabung dengan semua orang di sini di Gedung Putih untuk menyampaikan belasungkawa dan doa kepada keluarga, termasuk untuk kesembuhan sang ibu, dan untuk komunitas Palestina, Arab, dan Muslim Amerika yang lebih luas.”

Baca juga: Pasien Wanita Alami Pelecehan Berobat di Puskesmas Lamongan: Korban Kesakitan, Nangis Minta Tolong

Joseph M. Czuba kini ditahan dan tengah menunggu jadwal sidang.

Dia didakwa atas tuduhan pembunuhan tingkat pertama, percobaan pembunuhan tingkat pertama, dua tuduhan kejahatan kebencian, dan penganiayaan berat dengan senjata tajam.

Perbuatan keji ini juga pernah dilakukan oknum TNI yang tega membunuh dan membakar jasad istrinya.

Tak hanya itu, aksinya dibantu oleh selingkuhan.

Andrianto, anggota TNI berpangkat Kopda membunuh istrinya, Pipiet Dian Lestari bersama selingkuhannya, Listiani.

Jenazah Pipiet dibuang di Parit di sebuah Kabupaten Bangkalan. Tak hanya itu, jenazah juga dibakar.

Pipiet dibunuh karena mengetahui Andrianto memiliki hubungan gelap dengan Listiani. Listiani belum lama ini, Selasa (3/10), menjalani sidang di Pengadilan Negeri Surabaya.

Sidang tersebut diketuai Arlandi Triyogo. Sedangkan, Andrianto menghadapi sidang di Pengadilan Militer Surabaya.

Dalam surat dakwaan yang telah disusun Hajito Cahyo Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Tanjung Perak diterangkan secara detail pembunuhan terhadap Pipiet.

Ternyata sang suami sudah dua kali memiliki niat menghabisi nyawa istrinya.

Pertama, pernah menaruh racun di makanan. Saat itu gagal karena Pipiet tidak memakannya.

Kedua, ketika Pipiet tak enak badan Andrianto berpura-pura memberi obat masuk angin kemasan sachet. Akan tetapi, obat tersebut sudah disuntik dengan racun. Saat itu Pipiet hampir menenggaknya, namun karena rasanya aneh dimuntahkan.

Baca juga: Sosok Oknum TNI Tega Bunuh Istri, Bakar Jasad Dibantu Selingkuhan di Bangkalan, Sempat Diracun

"Dua kali gagal meracuni istri, Andrianto langsung mengeksekusi Pipiet dengan memukul tengkuk dan mencekik leher menggunakan kabel bor listrik. Kejadian itu berlangsung pada 13 April 2023. Andrianto kemudian menelepon Listiani untuk datang ke rumahnya di Jalan Pogot Baru, Surabaya. Listiani diminta tolong untuk membantu mengangkat mayat Pipiet ke dalam mobil," terang Hajito Cahyo.

Keduanya kemudian pergi menggunakan mobil itu. Lalu mampir membeli bensin sebanyak 5 liter. Mobil kemudian berjalan ke arah Kenjeran Park.

Di sana mereka berhenti sejenak. Yang tak habis pikir, Andrianto dan Listiani melakukan hubungan badan di dalam mobil. Setelah selesai, mereka melanjutkan perjalanan menuju Bangkalan, Madura.

Pasangan kekasih gelap itu lalu menghentikan laju mobil di area persawahan Dusun Belabe, Desa Alang-alang. Mayat Pipiet dibuang di parit.

Terdakwa Listiani dan Andrianto menyiram mayat itu dengan bensin.

Keduanya kemudian balik Surabaya. Sebelum ke rumah masing-masing, pasangan gelap itu kembali melamun hubungan badan di dalam mobil.

Listiani menghadapi kasus ini didampingi pengacara. Dia pun berusaha membela diri. M. Yakob mengatakan, penasihat hukumnya mengatakan bahwa kliennya saat itu tidak ikut membunuh.

"Klien kami sebenarnya tidak ikut melakukan (pembunuhan). Hanya, membantu membuang mayatnya," ujar Yakob.

-----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved