Berita Viral

Padahal Sudah Renta, Nenek di Banjarmasin Malah Dipaksa Mengemis di Pasar, Warga Langsung Murka

Seorang wanita renta di Banjarmasin mengalami nasib pilu. Nenek tersebut dipaksa mengemis oleh seseorang.

Editor: Januar
X/@Pai_C1
Nenek ditinggal paksa untuk mengemis di Pasar Lama, Banjarmasin 

TRIBUNMADURA.COM- Seorang wanita renta di Banjarmasin mengalami nasib pilu.

Nenek tersebut dipaksa mengemis oleh seseorang.

Hal itu memancing kemarahan warga.

Kisah pilu seorang nenek di Banjarmasin yang dipaksa mengemis di pasar.

Seorang wanita yang memaksa nenek itu untuk menjadi pengemis terlihat menjemputnya.

Warga yang melihat hal tersebut langsung murka kepada wanita itu, mereka menyoraki dan menasihatinya.

Kisah pilu seorang nenek di Banjarmasin yang dipaksa mengemis di pasar.

Seorang wanita yang memaksa nenek itu untuk menjadi pengemis terlihat menjemputnya.

Warga yang melihat hal tersebut langsung murka kepada wanita itu, mereka menyoraki dan menasihatinya.

Baca juga: VIRAL Rombongan Pengemis Berbondong-Bondong Meminta di Kota Madiun, Dinsos Ambil Langkah Tegas

Dilansir dari TribunStyle, sebuah video memperlihatkan seorang nenek yang diduga ditinggal paksa untuk mengemis di Pasar Lama, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, beredar viral di media sosial.

Salah satu videonya dibagikan oleh akun X @Pai_C1.

"Emak-emak marah dengan seorang yang diduga sengaja meninggalkan nenek renta untuk mengemis," tulis akun tersebut, dikutip pada Sabtu (21/10/2023).

Dalam video tersebut, nampak seorang nenek berdaster merah yang sedang duduk di sebuah jongko yang berada di pasar.

Tak lama, seorang perempuan berhijab menggunakan helm yang diduga anak tiri nenek tersebut datang untuk menjemput paksa.

Perempuan itu nampak menyeret sang nenek dengan cara yang kasar.

Ia mendapatkan amukan dari warga sekitar yang berada di pasar.

Beberapa warga terlihat berusaha menarik baju dan helm perempuan itu karena merasa kesal.

Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah disaksikan sebanyak lebih dari 23,1 ribu tayangan.

Para warganet pun turut kesal dengan cara sang perempuan berhijab menyeret paksa sang nenek.

"Gilaa ya kesian banget," tulis seorang warganet.

"Kasian banget neneknya," kata warganet lainnya.

Lantas seperti apa kejadian sebenarnya?

Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Banjarmasin, Ahmad Muzayyin membenarkan adanya kejadian dalam video viral tersebut.

Ahmad mengaku mendapatkan laporan dari warga terkait adanya nenek yang dipaksa mengemis di pasar tersebut.

Ia pun mengambil tindakan bersama dengan pihak warga, RT, keluarhan, serta kecamatan setempat.

"Setelah warga melaporkan kita langsung mengambil tindakan secara kordiantif bersama pihak kecamatan, kelurahan, warga, dan RT setempat," kata Ahmad pada Rabu (18/10/2023), dikutip dari Banjarmasinpost.

Namun ketika dihampiri ke lokasi kejadian, nenek tersebut tidak lagi terlihat.

"Setelah didatangi ke lokasi hari ini nenek itu sudah tidak terlihat lagi," paparnya.

Sementara ini, pihaknya belum mengetahui pasti lokasi kediaman sang nenek dan perempuan yang diduga putrinya itu.

"Memang katanya warga Antasan, tapi untuk Antasan bagian mananya masih belum diketahui dan masih terus didalami," tambahnya.

Kasus serupa juga pernah terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.

Seorang pengemis yang mempunyai uang belasan juta terciduk di jembatan penyeberangan orang.

Hal ini lalu menimbulkan kehebohan.

Pengemis tersebut bernama Yasin (72).

Yasin kedapatan menyembunyikan uang senilai Rp 18 juta di bagian perutnya.

Pengemis lansia itu ditangkap petugas Satpol PP saat razia di JPO kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (16/7/2023).

Petugas melakukan pembinaan setelah menangkap Yasin yang kedapatan membawa uang Rp 18 juta.

Dikutip dari Wartakotalive.com, saat itu Yasin diamankan Satpol PP di kawasan CFD Jalan Jendral Sudirman.

Hal itu diungkapkan oleh Kasudinsos Jakarta Selatan, Bernard Tambunan.

"Yang bersangkutan dijangkau oleh Satpol PP Kecamatan Kebayoran Baru. Sekitar Pukul 09.00 WIB di JPO daerah Senayan Jalan Jendral Sudirman (kawasan CFD)," kata Bernard dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).

Sebelum ditangkap, Yasin terlihat memulung di JPO Senayan.

"Didapati keterangan dari Satpol PP, Yasin terlihat memulung di kawasan tersebut," ujarnya.

Bernard menerangkan, Yasin kerap kali mengemis dengan cara memelas kepada para pengguna JPO tersebut.

Ditemukan uang belasan juta

Bernard menambahkan, ada temuan uang tunai senilai Rp 18 juta saat menggeledah Yasin.

"Uang cash (tunai) hasil mengemis," ucap Bernad saat dikutip dari Kompas.com, Senin (17/7/2023).

Pengemis itu mengikat uang belasan juta di perutnya menggunakan kain.

"Kami geledah di tubuhnya ternyata didapatkan uang pecahan ratusan ribu rupiah, hasil mengemis diikat atau dililitkan di perut menggunakan kain," tutur Bernard.

Lebih lanjut, uang itu merupakan hasil mengemis Yasin selama dua tahun.

Bernard menerangkan, uang tersebut awalnya merupakan uang receh, kemudian ditukarkan oleh Yasin ke bank.

Kini, uang sebesar Rp 18 juta itu pun dititipkan ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 (PSBI BD 1) Kedoya.

"Uang tersebut hasil mengemis, tadinya receh namun sudah ditukarkan ke Bank, dan katanya dikumpulkan selama dua tahun. Saat ini uang tersebut dititipkan di PSBI BD 1 Kedoya," ungkap Bernard.

Saat dimintai keterangan, rupanya pengemis lansia'> pengemis lansia itu berasal dari Bojonegoro, Jawa Timur.

Yasin mengaku, tak memiliki tempat tinggal di Jakarta sehingga ia kerap menumpang tidur di masjid, daerah Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Namun, ia memiliki keponakan yang tinggal di daerah Tambun, Kabupaten Bekasi.

"Yang bersangkutan tidak memiliki tempat tinggal di Jakarta dan menurut keterangan yang bersangkutan, dia tidur di masjid di daerah Senen, Jakarta Pusat. Anaknya di kampung dan istrinya sudah meninggal," kata Bernad.

Usai diamankan, pengemis itu dibawa ke PSBI, Kedoya, Jakarta Barat untuk dibina.

"Y berjanji tidak akan mengulangi lagi setelah selesai pembinaan dari panti," katanya.

Berita lain pengemis: Pengemis pura-pura stroke

Berlagak seperti orang sakit stroke, tidak bisa jalan dan berbicara membuat A mendapatkan belas kasihan. A setiap hari mangkal di selatan bundaran atau depan toko Pos Mode Ponorogo.

“Jadi ada yang melaporkan ke kami. Ada pengemis yang kasihan. Stroke, tidak bisa bicara. Karena itu kami membawa ke kantor,” ujar kepala Dinas Sosial, Permberdayaan Perlindungan Perempuan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, Supriyadi, Senin (20/3/2023).

Saat di kantor, kata dia, pengemis tersebut masih berpura-pura stroke.

Diajak ngomong oleh petugas dari Dinsos P3A juga tidak menjawab sama sekali.

Pengemis hanya menuliskan nama beserta alamat di secarik kertas.

“Kami tawari untuk berobat ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah)  juga tidak mau. Pengemis itu berkeinginan dikembalikan rumahnya di Kabupaten Madiun,” kata Supriyadi.

Karena tidak mau, pihak Dinsos P3A pun mengembalikan ke rumahnya.

Namun petugas terkejut, karena di tengah jalan, pengemis itu bisa ngomong dengan jelas.


“Bahkan saat sampai di rumahnya pengemis itu bisa berjalan. Rumahnya kan di gang, pengemis bisa jalan dari mobil hingga rumahnya,” urai mantan Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ini.

Keterkejutan lain adalah perihal rumah.

Pasal rumah si pengemis yang berpura-pura stroke itu menurut pandangan Supriyadi megah.

Bahkan ditemukan dua kendaraan roda dua keluaran baru.

“Keluarganya juga kaget sih. Karena pengemis itu ngakunya bekerja sebagai kuli bangunan di Ponorogo bukan pengemis,” tegasnya.

Menurutnya, pengemis yang berpura-pura stroke itu menghabiskan uang sebesar Rp 80 ribu per hari untuk operasionalnya.

“Pendapatannya tentu lebih banyak kan?,” bebernya.

Supriyadi juga menghimbau untuk warga bumi reog tidak merasa iba dengan para pengemis di pinggir jalan.

Pasalnya pengemis dengan berpura-pura stroke tidak hanya sekali.

“Beberapa waktu lalu juga ada pengemis membawa anak bayi. Ternyata bayinya bukan anaknya sendiri, ternyata anak tetangga,” pungkasnya.

 


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved