Berita Magetan

Modin di Magetan Didemo Ratusan Warga, Buntut Tak Bisa Baca Doa dan Urus Jenazah

Ratusan warga Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, kembali berunjuk rasa di kantor desa Senin (23/10/2023).

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Febrianto Ramadani
Para warga Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, saat menggeruduk kantor desa, menuntut Boby Amanda Arif Pamungkas, dicopot dari jabatannya Kepala Seksi Pelayanan atau Modin Desa. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNMADURA.COM, MAGETAN- Masyarakat Magetan mendadak geger.

Ratusan warga Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, kembali berunjuk rasa di kantor desa Senin (23/10/2023).

Beberapa massa menyalakan flare, sambil berorasi segera mencopot Boby Amanda Arif Pamungkas, dari jabatannya Kepala Seksi Pelayanan atau Modin Desa.

Demo tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat berwajib.

Beberapa saat kemudian, Kepala Desa Pojok Dedy Sumedi menemui langsung para massa, dan membacakan surat keputusan pemberhentian perangkat desa.

"Memberhentikan Kepala Seksi Pelayanan Desa Pojok, karena yang bersangkutan telah melanggar larangan sebagai perangkat desa," ucap Dedy

Dirinya juga menambahkan, keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, akan dilakukan pembetulan sebagaimana mestinya.

Mendengar surat keputusan itu, ratusan warga membalas dengan lantunan sholawat, sorak sorai, dan tepuk tangan. Massa puas lantaran tuntutan mereka akhirnya dipenuhi pemerintah desa.

Dalam sambutannya, Dedy Sumedi mengatakan, semua kesalahan kesalahan ini adalah tanggung jawab pemerintah desa.

"Apapun itu saya mohon maaf yang sebesar besarnya. Baik semua kesalahan saya yang disengaja atau tidak, khusus untuk warga Desa Pojok saya mohon maaf," tuturnya.

"Apabila ada pengisian Kasi Pelayanan, saya akan serahkan seluruhnya pada warga masyarakat Desa Pojok," sambung Dedy.

Baca juga: Modin Tak Terima Dipecat Lantaran Dituding Selingkuh, Kini Lapor Balik Kades ke Polres Tulungagung

Sementara itu, Perwakilan Warga Suprapto menilai, setelah keputusan tersebut, keadaan desa akan lebih kondusif, dan tidak akan ada keributan lagi.

"Hari ini adalah aksi damai penyerahan SK pemberhentian Kasi pelayanan dari kepala desa. Sebagai masyarakat tetap akan membantu dan memihak lurah apabila ada gugatan dari Boby," tandas Suprapto.

Setelah aksi tersebut masyarakat bubar jalan dengan damai, dan membongkar posko demo di depan kantor desa.

Sebelumnya, masyarakat Desa Pojok Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan juga pernah memadati kantor desa.

Mereka menuntut Bobby Amanda Arif Pamungkas mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Modin, Jumat (6/10/2023) lalu.

Massa menilai Modin baru tersebut tidak bisa mengurus jenazah, hingga memimpin doa bersama. Mereka meminta untuk segera dilakukan kajian ulang.

Setelah menunggu cukup lama, ratusan demonstran kecewa. Pengakuan Kepala Desa Deddy Sumedi, yang bersangkutan tidak bisa hadir karena masih berkoordinasi dengan kuasa hukumnya.

Sontak, banyak warga marah dan meminta masuk ke dalam balai desa. Usaha mereka berhasil dicegah oleh aparat yang berjaga.

Akhirnya, 14 orang diizinkan masuk sebagai perwakilan audiensi dengan kepala desa dan Forkopimcam Kawedanan. Sementara sisanya menunggu di luar balai desa meski cuaca panas.

Korlap Aksi Sukarno menuturkan, sebelumnya Bobby sudah diberi kesempatan untuk belajar mengurus jenazah, hingga dapat memimpin tahlilan sebagaimana semestinya, selama satu bulan.

Menurutnya, Modin Bobby juga diminta membuat surat pernyataan di atas materai. Apabila dalam 30 hari sejak surat pernyataan tersebut dibuat, maka yang bersangkutan dianggap tidak bisa menjalankan tugasnya, siap secara sukarela untuk mengundurkan diri.

"Kami akan menyampaikan kepada masyarakat, menyurati PJ Bupati terkait permasalahan yang ada di wilayah ini," ujarnya.

Dirinya menambahkan, ketidakmampuan Modin baru ini meresahkan masyarakat. Sehingga ia meminta pemerintah mengabulkan keinginan massa.

"Kalau tidak bisa bekerja dengan baik, maka segera mundur mulai sekarang," tandasnya.

Audiensi pun telah usai. Pelan pelan, satu persatu warga membubarkan diri dari barisan dengan tertib, serta bergeser dari kantor desa.

 

Infoemasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved