Berita Viral

Anak SD Dibanting Teman ke Lantai 3 Kali, Tepergok Guru tapi Tak Dilaporkan ke Orangtua, ‘Baik-baik’

Penganiayaan di SD terjadi di Pekalongan. Siswa dibanting oleh temannya ke kelas dan tepergok guru.

Freepik.com
Ilustrasi perundungan. Seorang bocah di Jawa Tengah dibanting temannya ke lantai sampai tiga kali. Meski tepergok guru, kejadian itu tak dilaporkan langsung ke orang tua murid. 

Kejadian ini langsung ditindaklanjuti oleh pihak sekolah dengan mempertemukan orang tua kedua siswa, Rabu (1/11/2023).

Masing-masing sudah membubuhkan tanda tangan di atas surat pernyataan damai dan tidak saling membawa kasus ke hukum. Tapi biaya pengobatan MFZ ditanggung orang tua SAH.

"Setelah kejadian itu, kami langsung ambil tindakan untuk pergi ke puskesmas, sampai pengobatan, sampai pulang ke sekolah lagi. Kemudian, memang satu kendala pihak sekolah belum ke rumah korban," kata Kepsek SDN kepada TribunJateng.com, Jumat (3/11/2023).

Pihaknya mengakui, belum berkunjung ke rumah MFZ. Sempat menghubungi orang tua MFZ untuk berkunjung ke sana. Tapi orang tuanya bilang tidak usah dan meminta ketemuan saja di dokter.

Baca juga: Nasib Akhir Siswa yang Ajak Guru Gelut, Merengek Dikeluarkan Sekolah, Ternyata Sudah Berkali-kali

"Karena waktu itu korban memang sedang mau dibawa ke dokter. Jadi ketemu di sana," ucapnya.

Pihaknya menyayangkan terkait postingan yang viral di sosial media. Padahal pada saat itu sudah selesai secara kekeluargaan terkait kejadian tersebut.

Namun, Kamis (2/11/2023) kembali ramai. Lantaran muncul unggahan di media sosial soal kasus ini.

"Memang berita ini sangat membingungkan buat saya. Tetapi lambat laun, kita sudah berpikir panjang lebar, ternyata aduan-aduan di masyarakat kita tanggapi dengan lapang dada, sabar."

"Kami juga sudah mengundang kedua orang tua murid yang kedua belah pihak yang berselisih, kita mediasi dan kita selesaikan dengan kekeluargaan, dan sudah sampai pada puncaknya, sudah salam-salaman, selesai," ucapnya.

Kemudian, pada pertemuan ini bersama Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) dan Polsek Sragi membahas dan kronologi pada saat kejadian.

"Menurut saya, secara hitam di atas putih ini sudah selesai. Tapi setelah tadi PPA datang ke korban, itu muncul permintaan baru dari pihak korban. Kami akan layani itu. Dengan sebaik mungkin dan tetap mendampingi apapun permintaan korban," imbuhnya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pekalongan tetap akan terjunkan psikolog untuk pemulihan mental korban.

Baca juga: Viral Curhatan Gus Iqdam Kesal dan Marah karena Merasa Jamaahnya Dibohongi dalam Sebuah Pengajian

"Kami konfirmasi ke sekolah, ternyata, ya, memang sudah mediasi dan selesai secara kekeluargaan. Sudah ada pertemuan kedua belah pihak dan ada surat pernyataannya."

"Kesepakatan pertemuan ini yaitu, meski kasus sudah selesai, psikolog dari Dinas P3APPKB akan melakukan pendampingan untuk korban,"kata Kabid Dikdas Dindikbud Kabupaten Pekalongan Ipung Sunaryo.

Sementara itu, Kapolsek Sragi AKP Suradi mengatakan, pihaknya memang tidak menerima laporan apapun terkait kasus ini.

"Kehadirannya dalam pertemuan di SDN kemarin hanya untuk menanggapi ramainya kabar di medsos. Ternyata memang sudah diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.

----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved