Kilas Balik

Pengakuan Penggali Kubur Dengar Suara Ledakan saat Makamkan Soeharto: Hantaman Linggis Ketiga, Duarr

Inilah pengakuan penggali kubur saat memakamkan Soeharto, beberapa tahun lalu. Saat itu, dia mengaku mendengar suara ledakan yang sangat keras.

Editor: Januar
Kompas.com
Pengakuan Penggali Kubur Dengar Suara Ledakan saat Makamkan Soeharto: Hantaman Linggis Ketiga, Duaarrr 


Saat itu, gelombang reformasi yang muncul akibat adanya krisis multidimensi membuat Soeharto harus mundur dari jabatannya.

Saat masih menjabat sebagai presiden, Soeharto sering mengajak pejabat dalam negeri dan keluarganya untuk melakukan hobi tersebut.

Presiden Kedua RI itu juga diketahui ahli dalam hal tersebut, karena kerap mendapatkan ikan-ikan besar, yang agak susah dilakukan pemancing awam.

Gosip pun beredar tentang bantuan dari anggota Marinir TNI AL yang berada di bawah perahu setiap kali Pak Harto memancing, untuk mengikatkan ikan-ikan di mata kail sang presiden, agar terkesan ikan tersebut adalah hasil tangkapan Soharto.

Mantan Menteri Penerangan Harmoko dalam buku "Pak Harto The Untold Stories" menjawab fakta di balik isu yang banyak beredar di masyarakat itu.

Pada tahun 1987, saat Harmoko masih menjabat sebagai Menteri Penerangan.

Ia pernah diajak sang untuk menemani presiden melakukan hobi tersebut, bersama dengan pejabat lainnya seperti Fuad Hasan, Bustanil Arifin, dan Ismail Saleh.

Harmoko menjelaskan, bahwa dalam kesempatan itu, ia coba mengklarifikasi mengenai keberadaan marinir di bawah kapal untuk membantu hobi presiden.

"Lihat saja nanti," jawab Soeharto.

Mantan wartawan itupun akhirnya dapat membuktikan, bahwa gosip keberadaan Marinir adalah sama sekali tidak benar. Soeharto mampu menangkap ikan besar karena memang ahli dalam hal tersebut, dan sabar.

 


Ada juga kisah menarik lainya terkait Soeharto.

Presiden Soeharto menitikkan air mata dua hari sebelum Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Benny Moerdani wafat.

Saat itu, Soeharto mengungkapkan penyesalan 'terbesar' kepada Benny Moerdani.

Soeharto menyesal tak mendengarkan atau mengabaikan ucapan Benny Moerdani.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved