Berita Viral

Mahasiswa Tewas Janggal dengan Organ Vital Pecah, Polisi Tutup Mulut, Ibu Menjerit Gegara Dipersulit

Keluarga merasa janggal dengan kematian mahasiswa di kamar kosnya. Namun polisi disebut-sebut mempersulit penyelidikan.

Tribun Medan.com/Alfiansyah
Mahasiswa asal Medan yang tengah berkuliah di Bali ditemukan tewas di dalam kamar kosnya. Menurut keluarga, kematiannya janggal lantaran kondisinya mengenaskan. 

TRIBUNMADURA.COM - Kabar duka datang dari Bali. Seorang mahasiswa tewas misterius di kamar kosnya.

Mahasiswa tersebut ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan.

Menurut keluarga sang mahasiswa, organ vitalnya pecah.

Keadaan tersebut lantas dirasa janggal oleh keluarga.

Namun, keluarga mengatakan polisi mempersulit autopsi sehingga penyebab kematian belum diketahui.

Baca juga: Pilu Mahasiswi Jadi Rangka usai 2 Minggu Hilang, Jasad Ditinggal Pelaku di Semak-semak, Buta Harta

Diketahui, mahasiswa tersebut bernama Aldi Sahilatua Nababan (23).

Mahasiswa asal Medan ini tengah menjalankan studi di Elizabeth International Bali.

Nahas, dia ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kos di Jalan By Pass Ngurah Rai, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (18/11/2023).

Hal tersebut lantas membuat keluarganya di Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara terkejut.

Menurut keterangan sang kakak, Monalisa Nababa, keluarga diinformasikan oleh polisi Bali pada pagi hari.

Kami dapat kabar hari Sabtu jam sembilan pagi," kata Monalisa kepada Tribun-medan, Rabu (22/11/2023).

Ia menjelaskan, saat ditemukan jasad korban dalam kondisi mengenaskan diduga kuat karena dibunuh.

"Alat kelamin pecah dan mengeluarkan darah, sekujur tubuh lebam, mulut dan hidung mengeluarkan darah, engsel siku tangan bergeser. Darahnya mengalir sampai ke teras Kostan," sebutnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan alasan mengapa jasad adiknya itu dibawa sampai ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

"Awalnya keluarga berembuk dulu untuk diautopsi karena ada kejanggalan dari awal, tapi karena ada isu dipersulit di sana. Jadi kami pikir dari pada lama menunggu, mending dipulangkan dulu," ucapnya.

Katanya, jasad adiknya ini rencananya akan dibawa ke kampung halaman Siborong-borong untuk dimakamkan.

"Selesai autopsi rencana jenazah dibawa pulang," ujarnya.

Pilu pun dirasakan sang ibu kala jenazah anaknya sampai di RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Rizky Dwi Febrianto Segera Balik ke Arema FC, Tinggal Menunggu Waktu Saja

Ibu Aldi Sahilatua Nababan histeris di depan kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (22/11/2023).
Ibu Aldi Sahilatua Nababan histeris di depan kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Rabu (22/11/2023). (Tribun Medan/Alfiansyah)

Setibanya di sana, ibu korban tampak histeris melihat anaknya yang sudah tidak bernyawa dengan kondisi mengenaskan.

"Dari mulai hari kematiannya hari sabtu, sampai sekarang baru bisa di autopsi. Saya tidak mengerti kenapa sampai sekarang, sampai berapa hari ditahan anak saya. Sampai busuk, sampai nggak bisa saya cium, nggak bisa saya pegang anakku, sampai nggak bisa. Tuhan mohon keadilan, Pak Jokowi," teriak ibu korban sambil histeris di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Medan.

Amatan Tribun Medan, ibu korban sempat ditenangkan oleh sejumlah pihak keluarga yang turut hadir di rumah sakit.

Di lokasi serupa, Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu Nur Habib Auliya hadir.

Dengan memakai kemeja, ia terlihat berusaha menghindari sejumlah wartawan yang ingin melakukan wawancara terkait kejadian ini.

Saat disinggung isu soal polisi ingin menutup kasus tersebut, Habib membantah dan langsung pergi meninggalkan rumah sakit dengan menggunakan mobil Innova warna hitam.

"Nggak ada, nggak ada," katanya singkat sambil masuk ke dalam mobil.

Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu Nur Habib Auliya, mencoba menghindari wartawan ketika hendak diwawancarai, Rabu (22/11/2023).
Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu Nur Habib Auliya, mencoba menghindari wartawan ketika hendak diwawancarai, Rabu (22/11/2023). (Tribun Medan/Alfiansyah)

Baca juga: Pemancing Diduga Hilang Misterius di Pantai Sioro Tulungagung, Hanya Ada Motor dan Alat Pancing

Diterangkan lebih lanjut oleh Monalisa, sebelum ditemukan tewas, Aldi sempat meminta untuk dikirimkan uang jajan.

"Hari Rabu seperti biasa dia minta uang makan, saya kirimkan. Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis," kata Monalisa kepada Tribun-medan.com, Rabu (22/11/2023).

Ia menjelaskan, menurut pengakuan anak pemilik kost korban sempat meminjam sepeda motor untuk berbelanja makanan, setelah dikirimkan uang jajan.

"Yang saya pikir setelah melihat struk pengirimam uang, barulah dia belanja belanja. Karena pengakuan anak pemilik kost juga, adik saya minjam motor untuk ke tempat belanja, kalau ada hal yang aneh kenapa harus belanja dulu," sebutnya.

Dijelaskan Monalisa, menurut pengakuan anak pemilik kost juga tidak mengetahui secara pasti siapa yang datang ke kamar kost korban, sampai kejadian itu terjadi.

Ia juga mengatakan tidak mengetahui persis kapan korban meninggal dunia. Namun, kuat dugaan keluarga bahwa korban tewas karena dibunuh.

"Kalau teman dekat di sana cuma anak bapak kostnya. Anak bapak kostnya ditanya juga banyak diam alasannya masih syok," bebernya.

Lebih lanjut, Monalisa menyampaikan bahwa selama ini adiknya itu tidak memiliki masalah dengan siapa pun, baik itu di kampung maupun di kampus.

Adiknya juga tidak pernah cerita memiliki masalah dengan siapa pun. Padahal, korban semasa hidupnya dikenal selalu terbuka dengan keluarga.

"Kalau pun dia ada masalah selalu cerita, karena selalu sebelumnya dia juga pernah ada masalah belanja terlalu banyak jadi harus banyak yang dibayar, itu pun jujur," ucapnya.

"Nggak pernah menyembunyikan masalah karena anaknya pun suka berteman, anaknya hemat bahkan sangking mikirkan orang tua," 

"Pihak kampus juga bilang kalau korban ini anaknya baik, sopan di kelas nggak pernah ada masalah di kampus," lanjutnya.

Kakak Aldi, Monalisa Nababan
Kakak Aldi Sahilatua Nababan, Monalisa Nababan.

Baca juga: Kisah Dua Bocah SD di Sampang Nekat Ke Jakarta, Bermodal Rp 100 Ribu, Pakai Motor Ikuti Rute GPS

Monalisa dan pihak keluarga berharap agar polisi bisa segera mengungkapkan kasus tewasnya korban yang dianggap janggal.

Di sisi lain, kabar mengejutkan juga terjadi di Cianjur, Jawa Barat.

Seorang mama muda mengaku kehilangan bayinya yang baru berusia 12 hari saat tengah malam.

Dia lantas mencurigai mobil Avanza.

Namun, setelah diselidiki, perkataan sang mama muda hanyalah dusta.

Peristiwa ini terjadi pada pasangan suami dan istri Cep Ganda (28) dan Alika (17) di Kampung Belembeng, Desa Mayak, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat.

Anak dari pasangan ini dilaporkan menghilang pada Minggu (12/11/2023) dini hari.

Bernama M Daffa Alfaiz, anak mereka bahkan masih berusia 12 hari.

Sang ibu, Alika, mengatakan dia tidur di ruang tengah bersama suami dan bayinya saat kejadian.

Sebelum hilang, bayinya sempat terbangun tengah malam. 

Alika kemudian mengganti popok dan menyusui Daffa. 

"Ditidurkan lagi, ditutupi pakai kelambu. Tiba-tiba jam 2 malam dibangunkan suami karena dedenya (bayi) sudah tidak ada," ujar Alika, dikutip TribunMadura.com dari Kompas.com.

Saya dan suami kaget, lalu mencari ke sekeliling rumah, tetapi tidak ada,” kata dia. 

Alika (17), ibu muda asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini baru saja kehilangan bayinya yang baru berusia 12 hari. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu hilang saat tidur di sampingnya, Minggu (12/11/2023) dini hari.
Alika (17), ibu muda asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini baru saja kehilangan bayinya yang baru berusia 12 hari. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu hilang saat tidur di sampingnya, Minggu (12/11/2023) dini hari. (KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Kejadian itu kemudian membuat heboh warga sekitar. Sampai saat ini Daffa tak kunjung ditemukan.  

Alika dan suaminya kemudian melaporkan kejadian itu Polsek Cibeber.

Alika mengungkapkan sejumlah petunjuk yang ditengarai berkaitan dengan hilangnya buah hatinya itu. 

Salah satunya keberadaan mobil Avanza warna putih yang terparkir di pinggir jalan tak jauh dari rumahnya. 

Dia menduga bayinya yang baru dilahirkan dua pekan lalu lewat operasi sesar telah dibawa seseorang. 

Terlebih, Alika juga mengaku sempat mendengar gonggongan anjing di luar rumah yang membangunkan bayinya dari tidur. 

“Ada yang lihat mobil, itu di depan mencurigakan. Sempat disenterin, katanya ada orang di dalamnya, tapi tidak kelihatan karena gelap,” kata Alika saat ditemui di rumahnya, Minggu petang. 

Keberadaan mobil tersebut sempat terekam kamera pengawas atau CCTV, tapi tidak terlalu jelas. 

“Kalau dilihat dari CCTV, jam 01.00 mobilnya masih ada di situ. Katanya sempat ada yang keluar juga dari mobilnya, tapi saya sendiri tidak melihat,” ujar dia. 

Baca juga: Viral Bu Dokter Hamil Dilaporkan Hilang, Kabur Tanpa Uang dan HP Usai Bertengkar dengan Suami, KDRT?

Alika mencurigai ada orang yang sengaja masuk ke rumah untuk mengambil bayinya. 

Kecurigaan ini juga muncul karena ganjal pintu yang dipasangnya sebelum kejadian ternyata sudah bergeser posisi. 

“Kemungkinannya ya (masuk) lewat situ atau lewat belakang pintu WC karena kan di situ juga bisa dibuka,” ujar Alika.

Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara pun mengatakan kunci rumah tak dikunci.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Cibeber Inspektur Satu Iptu Ade Kamal Yusuf.

"Dari olah TKP ini memang ada pintu yang tidak dikunci atau kebiasaan tidak dikunci karena untuk akses ke rumah mertua dari orangtua bayi ini yang letaknya di samping ini,” kata Ade kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu petang. 

Personel dari INAFIS Polres Cianjur, Jawa Barat saat melakukan olah TKP di rumah orangtua bayi yang hilang saat tidur di rumah tersebut, Minggu (12/11/2023).
Personel dari INAFIS Polres Cianjur, Jawa Barat saat melakukan olah TKP di rumah orangtua bayi yang hilang saat tidur di rumah tersebut, Minggu (12/11/2023). (KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Perkembangan kasus ini pun menemui titik terang pada Senin (13/11/2023).

Tak ayal, laporan kehilangan bayi ini berakhir plot twist.

Peristiwa yang awalnya dikira kasus kehilangan anak tersebut ternyata rekayasa. 

Pelakunya tak lain ibu dari bayi tersebut yang berinisial Al (17).

"Setelah kita lidik, telusuri dan berdasarkan keterangan dari saksi-saksi, ada pengakuan itu. Bayinya tadi malam langsung kita jemput ke daerah Cibiuk, Ciranjang," kata Kepala Kepolisian Sektor Cibeber Kompol Aca Nana Suryadi saat dihubungi via telepon oleh Kompas.com, Senin (13/11/2023) siang. 

Sang ibu disebut menyerahkan anaknya secara sukarela ke saudaranya tanpa sepengetahuan suami. 

Selanjutnya, dia mengarang cerita seolah-olah anaknya hilang saat tengah tidur di rumah. 

"Tunggal, ibunya yang buat itu (skenario). Terkait motifnya masih kita dalami," ujar Aca. 

"Pengakuannya merasa tidak sanggup ngurus sehingga diserahkan ke saudaranya," imbuhnya. 

Saat ini, penyidik Polsek Cibeber masih melakukan pemeriksaan terhadap Al dan suaminya serta pihak-pihak yang terkait dengan kejadian ini.


----

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved