Berita Terkini

Puluhan Mahasiswa dari Universiti Malaya Kunjungi LMI Belajar Pengelolahan Zakat

Puluhan mahasiswa program Student Inbound Ekonomi Islam asal Universiti Malaya, Malaysia menggelar company visit ke kantor pusat LMI

Editor: Januar
Istimewa/ TribunMadura
Puluhan Mahasiswa dari Universiti Malaya Kunjungi LMI Belajar Pengelolahan Zakat 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA- Puluhan mahasiswa program Student Inbound Ekonomi Islam asal Universiti Malaya, Malaysia menggelar company visit ke kantor pusat LMI, Surabaya, untuk belajar sekaligus mengenal proses pengelolaan Zakat dan Wakaf di Indonesia secara langsung, pada Selasa (21/11/2023).

Annisa Rahma Febriyanti, Dosen Ekonomi Islam Unair, mengungkapkan company visit adalah kunjungan perdana yang dilakukan oleh para mahasiswa Student Inbound Ekonomi Islam Unair asal Universiti Malaya.

Sebagai informasi, program Student Inbound Part Time tersebut bertujuan untuk memperoleh pengalaman sekaligus memperluas kerja sama skala global.

“Saat ini adalah momentum yang tepat untuk mengenalkan LMI tidak hanya ke mahasiswa Unair saja, tetapi juga ke ranah Internasional,” ungkap Annisa saat ditemui usai acara berlangsung di kantor pusat LMI.

LMI merupakan lembaga amil zakat (LAZ) berskala nasional di Indonesia berdasarkan surat Keputusan Menteri Agama RI nomer 672 tahun 2021 yang kantor pusatnya berada di Surabaya. Fokus utama kegiatan LMI adalah memberdayakan dana zakat, infaq, sedekah dan wakaf untuk kemaslahatan umat, bangsa dan negara.

Ia menambahkan, company visit ini ditargetkan dapat meningkatkan pemahaman tentang lembaga amil zakat di Indonesia yang berbeda dengan di Malaysia, sehingga nantinya mereka setelah kembali ke negeri asal dapat berbagi pengalaman dan informasi dengan para dosen di sana.

Hadir juga dalam acara tersebut Agung Wicaksono, Direktur Utama LMI, didampingi oleh Ozi Riyanto, Direktur Pemasaran dan Kemitraan, Dimas Pamungkas, Direktur Sumber Daya, Guritno, Direktur Wakaf, dan M. Jaenudin, Manajer Pengembangan Program dan Kolaborasi.

Dalam sambutannya, Ozi Riyanto, Direktur Pemasaran dan Kemitraan memaparkan materi kepada mahasiswa mengenai profil LMI, program- program unggulannya, serta track record kolaborasi LMI dengan kampus.

Baca juga: Pengelolaan Zakat ASN Pemprov Jateng Era Gubernur Ganjar Pranowo Dapat Apresiasi

“Sejak 28 tahun berdiri, LMI telah menjadi lembaga yang profesional dalam pemberdayaan dan pelayanan masyarakat. Saat ini, kami sudah memiliki sembilan kantor perwakilan yang tersebar di lima belas provinsi di Indonesia dengan berbagai pencapaian yang luar biasa melalui berbagai program, seperti program EMAS, Tani Nusantara, Beasiswa, Kampung Quran, dan masih banyak lagi,” jelas Ozi dalam sambutannya.

Dari segi kemitraan, Ozi juga menjelaskan kolaborasi LMI dengan berbagai pihal, seperti BAZNAS, FOZ, dan kampus membuat potensi yang ada semakin besar dan dapat dioptimalkan secara lebih, khususnya dalam penyaluran kepada penerima manfaat.


“Kami selaku lembaga filantropi memiliki visi misi untuk selalu bertumbuh dan berkembang, salah satunya dengan mengoptimalkan potensi yang ada dengan berkolaborasi berbagai pihak. Ke depannya, LMI juga akan terus melakukan kolaborasi untuk dapat membuka peluang- peluang potensi zakat di Indonesia,” tambahnya.

Selaras dengan Ozi, Agung Wicaksono, Direktur Utama LMI mengapresiasi company visit ini yang merupakan wujud implementasi dari yang dipelajari di dunia perkuliahan. Dalam hal ini, praktik pengelolaan dana Zakat dan Wakaf.

“Kami sangat mengapresiasi, kunjungan yang dilakukan oleh kawan- kawan mahasiawa dari Universiti Malaya ini. Saya berharap, kesempatan untuk mengunjungi LMI ini dapat menambah wawasan tentang praktik profesional penggelolaan dana Ziswaf. Kami berharap kegiatan ini juga semakin meningkatkan kerja sama yang baik antara LMI dan Unair sebagai bentuk implementasi kolaborasi antara Perguruan Tinggi Nasional dengan Perusahaan di Indonesia yang berkelanjutan,” ungkap Awie, sapaan akrabnya.

Dalam kunjungannya, mahasiswa Student Inbound Ekonomi Islam Unair asal Universiti Malaya juga diajak untuk berkeliling melihat secera langsung praktik Amil dalam mengelola dana Ziswaf. Salah satu mahasiswa mengungkapkan bahwa dirinya senang dapat belajar dari segi kepengurusan lembaga pengelola zakat, yang mana company visit seperti ini sulit dilaksanakan di negerinya.

“Kami dapat tengok lebih jelas cara kepengurusan, macem internship inipun. Jadinya, ramai boleh belajar LMI dan syariah di Indonesia,” pungkas salah satu mahasiswa peserta company visit.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved