Berita Bangkalan

Tangis Menyayat Hati Bayi Dibuang di Pasar, Ada Gelang Nama Ortu, Dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan

Suara tangisan bayi terdengar lirih menyayat hati, menyeruak sayup ke seluruh ruangan IGD RSUD Syamrabu Bangkalan, Sabtu (6/1/2024).

|
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Januar
TribunMadura/ Ahmad Faisol
Di tengah upaya pihak kepolisian mengungkap keberadaan orang tuanya, bayi perempuan yang ditemukan di dalam Pasar Tanah Merah saat ini menjalani perawatan di Ruang IGD Syamrabu Bangkalan, Sabtu (6/1/2024) 

Laporan wartawan TribunMadura.com, Ahamad Faisol

TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Suara tangisan bayi terdengar lirih menyayat hati, menyeruak sayup ke seluruh ruangan IGD RSUD Syamrabu Bangkalan, Sabtu (6/1/2024).

Bayi berkelamin perempuan lengkap dengan gelang bertuliskan nama orang tuanya itu baru saja tiba dari Puskesmas Tanah Merah, usai ditemukan warga di dalam Pasar/Kecamatan Tanah Merah pada Jumat (5/1/2024) sekitar waktu Shalat Maghrib.

Kehadiran bayi berkulit sawo matang, tinggi 48 Cm, dan berat badan 27 Ons di ruang emergency itu sempat menjadi perhatian beberapa petugas medis. Di sela kesibukannya, mereka menyempatkan diri mendekat hingga membelai kepala bayi dengan perasaan iba.

Tangis bayi terhenti setelah botol susu ditancapkan ke mulut mungilnya.

“Kondisi bayi saat ini dalam keadaan baik, nangisnya kuat. Cuma minumnya tadi masih kurang,” ungkap dr Mahrus, Sp EM didampingi Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan, Nurul Fausiyah di Ruang IGD Syamrabu Bangkalan.

Kedua telapak tangan bayi perempuan itu kini berbalut kain halus, tidak seperti awal ditemukan. Sesekali dr Mahrus melakukan observasi terkait perkembangan kondisi kesehatan bayi. Di lengan kanannya masih terbalut gelang identitas bertuliskan, ‘Ny Anisa, Tn moch Ipul, (Kecamatan) Geger’.

Baca juga: Kasus Penemuan Bayi di Kamar Mandi IGD RSUD Sampang Berlanjut, Polisi akan Periksa Ibu dan Si Pacar

Dr Mahrus menjelaskan, untuk sementara waktu para petugas medik RSUD Syamrabu Bangkalan akan melakukan pengawasan sekaligus perawatan hingga kondisi bayi benar-benar pulih sebelum nantinya diambil alih pihak Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan.

“Kalau tali pusarnya masih dalam kondisi basah, kemungkinan bayi berusia usia 5 hari hingga 7 hari. Tetapi apabila (tali pusar) sudah mengering, usia bayi sudah di atas 7 hari. Sambil menunggu evaluasi dan observasi, biar dirawat di sini dulu. Mungkin dua hingga tiga hari ke depan,” pungkas dokter spesialis Emergency Medik itu.

Sebelumnya, Kapolsek Tanah Merah, AKP Eko Siswanto kepada Tribun Madura memastikan bahwa bayi tersebut lahir di bidan praktek mandiri BD Farida Hajari di jalan Nyamplungan X Nomor 45 Surabaya.

Eko mendapatkan laporan atas penemuan bayi pada Jumat sekitar pukul 18.30 WIB. Hasil komunikasi dengan Polsek Geger diketahui, nama ayah-ibu dari bayi itu Muhammad Ipul-Anissa beralamatkan di Kecamatan Geger. Penemuan bayi di dalam Pasar Tanah Merah itu saat ini ditangani Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bangkalan.

“Mohon waktu kami melakukan pendalaman untuk mengungkap ini, kami masih melakukan penyelidikan,” singkat Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo.

Sementara Kasi Perlindungan Anak dan Lansia Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan, Nurul Fausiyah menyatakan, pihaknya masih menunggu hasil observasi yang mengatakan bayi itu sehat sebelumnya nantinya dilaporkan ke Panti Rehabilitasi Anak Balita di Sidoarjo.

“Sebelum ada keterangan sehat dari pihak rumah sakit, kami tetap secara rutin melakukan monitoring kesehatan termasuk kelengkapan kebutuhan bayi,” kata Nurul ketika dihubungi Tribun Madura.

Sejak Maret 2023 hingga Januari 2024, lanjutnya, Dinas Sosial Bangkalan tercatat menangani bayi terlantar sebanyak tiga kasus. Pertama bayi terlantar ditemukan di Kelurahan Kemayoran pada Maret 2023, kedua bayi terlantar ditemukan di Desa Langkap, Kecamatan Burneh pada Oktober 2023, dan ketiga bayi terlantar ditemukan di dalam Pasar Tanah Merah pada 5 Januari 2024.

“Kasus Maret dan Oktober keberadaan orang tuanya tidak diketahui, akhirnya dijemput oleh (Panti Rehabilitasi Anak Balita) Sidoarjo. Kasus terakhir ini ditangani Polres Bangkalan, namun kami tetap mengawasi dan memberikan perlindungan selama bayi berada di rumah sakit,” pungkas Nurul.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved