Berita Viral

Nikahi Kekasih, Pengantin Pria di Ponorogo Beri Mahar 50Kg Beras, Singgung Lonjakan: Inisiatif Saya

Pengantin pria di Ponorogo memberikan mahar 50 kilogram beras ke kekasih yang dinikahinya. Dia pun menyinggung lonjakan harga.

Editor: Mardianita Olga
Kompas.com/Muhlis Al Alawi
Pengantin pria di Ponorogo memberikan beras 50 kg sebagai mahar pernikahan. Dia pu menyinggung lonjakan harga pada kebutuhan pokok tersebut. 

“Hantaran dan pelaminan kami buat sendiri. Menu makanan juga dibuat secara rewang oleh tetangga dan keluarga.

“Layanan make up dan fotografer dari kalangan teman sendiri. Untung-untung ada teman yang punya ponsel mahal bisa mengambil foto saat acara,” ujar Nida.

pernikahan sederhana di malaysia, seserahan pakai bumbu dapur
Nida dan suami, Yusri, menggunakan bumbu dapur sebagai seserahan. Mereka juga tak menyelenggarakan pesta pernikahan demi menekan biaya.

Setelah dihitung, seluruh biaya acara perkumpulan, minus seserahan, menghabiskan biaya Rp16 juta.

“Semua lumayan untuk menekan biaya. Total RM5.000 dihabiskan untuk acara kumpul-kumpu,” kata Nida.

Selain itu, pakaian yang ia dan suami gunakan dibeli dari sebuah butik dengan merogoh RM600 atau Rp2 juta.

Akan tetapi, di balik kesederhanaan ini, Nida dan Yusri harus betah mendengar cercaan keluarga, entah itu dari pihaknya ataupun suami.

Ya, keputusan ini sempat mendapat penolakan dari kedua belah pihak keluarga.

Untungnya, setelah dijelaskan baik-baik, keluarga berakhir menyetujui.

Nida menjelaskan kepada keluarga bahwa kehidupan setelah pernikahan yang paling membutuhkan banyak biaya.

“Awalnya sulit untuk diterima pihak keluarga, baik dari lelaki maupun perempuan. Tapi usai diberi penjelasan, mereka baru menerima dengan baik. Sebetulnya masih ada yang mengomel, tapi saya tulikan telinga saja,” kata Nida membeberkan.

Baca juga: Akhir Sedih 2023, Pengantin Pria Terpaksa Sendirian di Acara Pernikahan, Istri Absen Sebab 1 Hal

Berkat pernikahan sederhana ini, Nida mengaku masih memiliki tabungan sekalipun sudah melakukan bulan madu dengan suami.

“Masih ada uang lebih dan kami simpan sebagai dana darurat. Kami baru saja kembali berbulan madu di Sabah. Senang rasanya bisa berlibur dan Alhamdulillah masih punya uang dan tabungan. Lebih penting, kita tak berutang,” tutur Nida.

Lebih lanjut, Nida memberikan pesan kepada calon-calon pengantin yang ingin mengikuti jejaknya.

“Saran saya bagi mereka yang terinspirasi tapi takut untuk mengikuti ide-ide kami, kalian harus sedikit bertekad melawan arus ini. Ubah mentalitas yang mengatakan menikah menghabiskan banyak biaya sementara kita bisa menekan biaya itu,” pungkas Nida.

----

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Madura dan berita viral lainnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved