Berita Sumenep

Korban Travel Bodong PT Annuqa Sumenep Terus Bermunculan, Sudah Bayar Rp 26 Juta Tapi Tak Terurus

Korban PT Anugrah Nurani Qonaah (Annuqa) travel dan tour Sumenep di Jalan Raya Lenteng - Kebunagung ini terus bertambah.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Januar
TribunMadura/ Ali Hafidz
Kantor PT. Annuqa Sumenep di Jl. Raya Lenteng Kebunagung Sumenep. 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Korban PT Anugrah Nurani Qonaah (Annuqa) travel dan tour Sumenep di Jalan Raya Lenteng - Kebunagung ini terus bertambah.

Selain Putri Helena (36), Ibu runah tangga asal Surabaya yang jadi korban dan mendaftar pada Tahun 2021 lalu. Kali ini giliran warga Kabupaten Pamekasan yang juga mengeluhkan hal yang sama.

M (inisial) salah satu jemaah umrah asal Kabupaten Pamekasan Madura ini mengaku juga jadi korban trevel umroh yang dipimpin oleh KH Ahmad Muhajir Bahrudin.

Ia mengaku sudah membayar uang tunai Rp 26 juta, uang itu dibayarkan pada Tahun 2022 lalu ke pihak PT Annuqa Sumenep.

Pada saat mendaftar, M dijanjikan akan diberangkatkan pada 2023. Namun, harapan berangkat ke tanah suci Makkah itu sampai sekarang belum juga diberangkatkan.

"Tahun 2022 lalu saya sudah bayar Rp 26 juta, namun sampai sekarang ini saya tidak diberangkatkan oleh PT. Annuqa Sumenep," tutur M dengan nada kecewa, Senin (25/3/2024).

Kepada TribunMadura.com ia mengungkapkan bahwa jemaah unrah yang gagal berangkat bukan hanya dirinya saja. Bahkan masih banyak yang juga menjadi korban atau mengalami nasib sama seperti dialami M.

"Ternyata di Pamekasan selain saya banyak juga yang tidak diberangkatkan, ini benar-benar sudah merugikan saya," katanya.

Pada 2023 lalu dirinya bersama beberapa calon jemaah lainnya dijadwalkan untuk berangkat umrah.

Bahkan kata M, paspor untuk pemberangkatan umrah sudah diurusnya. Namun, H-1 tiba-tiba PT Annuqa membatalkan jadwal pemberangkatan.

"Alasannya macam-macam, kalau ke saya penginapan katanya penuh. Kalau terpaksa diberangkatkan takut terbengkalai katanya," tuturnya.

Bahkan lanjutnya, sampai sekarang pihaknya seperti tidak terurus dan hanya dijanjikan saja. Ia mengaku dirugikan atas digagalkannya jadwal keberangkatan ke Tanah Suci Makkah.

Sebab kata M, pihaknya sudah melakukan banyak persiapan. Sampai sekarang tidak jelas kepastian pemberangkatannya.

"Sampai Tahun 2024 ini tidak jelas kapan berangkat, kami hanya mau meminta kepastian pemberangkatannya, agar kami setiap tahun tidak hanya berharap saja. Apalagi saya sudah bayar," terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, manager atau Pengelola PT. Annuqa Sumenep KH. Ahmad Muhajir Bahrudin (Muhajir) tidak memberikan respon.

Sudah berkali-kali dihubungi ke nomor handphone milik pribadinya tidak merespon.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved