Berita Kediri

Kasus Dugaan Penganiayaan Balita Kediri, Kepala Dusun Ungkap Kesaksian Penting: Sudah Lama

Kasus balita AF (3) yang diduga jadi korban penganiayaan kedua orang tuanya hingga meninggal masih terus bergulir.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Melia Luthfi Husnika
Kasus Dugaan Penganiayaan Balita Kediri, Kepala Dusun Ungkap Kondisi Orang Tua Korban 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Melia Luthfi Husnika

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Kasus balita AF (3) yang diduga jadi korban penganiayaan kedua orang tuanya hingga meninggal masih terus bergulir.

Sebelumnya, jasad AF ditemukan terkubur di samping rumah kawasan Dusun Babaan, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Senin (25/6/2024) kemarin.

Kasus ini pertama kali dilaporkan oleh kakek AF yang bernama Suyono setelah mengetahui fakta bahwa cucunya telah meninggal dari terduga pelaku.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata ayah sambung korban yang bernama Taskin bukan merupakan warga asli dusun tersebut.

Taskin datang dan tinggal di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) berapa tahun belakangan, menempati rumah sang ibu.

"Sudah lama tinggal di sini. Tapi bukan asli sini," kata Kepala Dusun Babaan, Julianto, Rabu (26/6/2024).

Julianto mengatakan, Taskin baru menikah dengan Novita (ibu dari AF) beberapa bulan lalu. Tepatnya pada awal Januari 2024.

Pada Februari 2024, AF baru ikut tinggal di rumah tersebut menyusul ibunya. Sebelumnya, AF tinggal di Nganjuk bersama sang kakek.

"Kemarin kakeknya datang dan melaporkan kejadian seperti yang diceritakan oleh anak dan menantunya. Kemudian lapor ke pihak desa dan diteruskan ke kepolisian. Ternyata betul anaknya dimakamkan di samping rumah," papar Julianto.

Ditanyai soal pekerjaan orang tua korban, Julianto mengaku tak mengetahui secara detail. Ia hanya menyebut bahwa pekerjaan orang tua korban adalah serabutan.

"Kerjanya serabutan. Tapi kurang tahu pasti. Karena di sini hanya menempati rumah ibunya," terangnya.

Sementara itu, Suyono yang merupakan kakek korban mengungkapkan bahwa keduanya memang baru menikah dan putri serta cucunya ikut pindah tinggal di Kediri.

Menurut penuturan Suyono, Taskin memiliki darah keturunan Pakistan.

"Ceritanya ada keturunan Pakistan. Dulu ibunya bekerja di luar negeri dan dapat orang sana. Kemudian lahir Taskin ini. Dari fisik memang kelihatan berbeda karena posturnya tinggi dan wajahnya bukan seperti Jawa asli," ungkap Suyono.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved