Berita Surabaya

Kereta Gantung di Atas Pantai Suramadu Surabaya Tinggal Mimpi, Penyedia Pilih Tak Lanjutkan

Bayangan warga Surabaya bisa menikmati wahana cable car di atas langit Suramadu sirna.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Januar
Sites.google.com
Ilustrasi Cable Car atau kereta gantung 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA-Bayangan warga Surabaya bisa menikmati wahana cable car di atas langit Suramadu sirna.

Kereta gantung yang disiapkan bergerak serentak menyisiri pantai Kenjeran Surabaya pun tinggal impian. Penyedia cable car itu memilih tak melanjutkannya.

"Semua memang di luar kendali. Covid menghantam hingga semua terdampak dalam rencana membangun kawasan Surabaya Timur. Rencana cable car juga tak bisa direalisasikan," kata Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya Iman Krestian, Minggu (30/6/2024).

Semangat membangun destinasi di Surabaya Utara sempat mendapat harapan besar dari PT Pembangunan Properti (PP). BUMN yang berkonsentrasi pada bidang konstruksi ini sudah menetapkan kawasan Suramadu untuk hunian vertikal atau Superblok.

Lahan luas di sisi Surabaya jembatan Suramadu itu sebagian besar adalah aset BUMN itu. Bersama dengan itu, PT PP (Persero) juga sudah mendatangkan tiang stasiun cable car. Begitu juga belasan cable car juga sudah dipesan dari China.

Pascabadai covid 19, Surabaya berharap proyek PP bisa melanjutkan membangun kawasan Surabaya Timur itu. Seiring mulai membaiknya ekonomi. Namun informasi yang berhasil dihimpun, BUMN itu tak sanggup melanjutkan proyek besarnya di kawasan Suramadu.

Padahal semua material sudah siap. Begitu juga pengerjaan awal proyek Superblok di sisi Suramadu itu sudah dimulai. Namun semua tak dilanjutkan. Bahkan lahan luas aset PP di Suramadu itu juga khabarnya dijual.

Belum diperoleh konfirmasi langsung dari pihak PT PP akan nasib proyek mereka dan cable car miliknya. Namun khusus cable car pernah disampaikan sudah memesan 18 ini kereta gantung dengan kapasitas 6 penumpang itu. Sementara tiang pancang cable car juga sudah dibangun.

Rencananya, wahana kereta gantung Surabaya itu akan membentang sepanjang sekitar 750 meter. Keberangkatan dari Suramadu, Jembatan Suroboyo, dan Taman Suroboyo. Namun saat ini semua tinggal impian.

Anggota Komisi C DPRD Surabaya Abdul Ghoni Muchlas Niam menyayangkan rencana besar untuk membangkitkan ekonomi Surabaya Timur belum terealisasi saat ini. Begitu juga rencana membangun destinasi wisata lapangan tembak hingga benteng Kedung Cowek juga belum terwujud.

"Tentu wahana kereta gantung akan menjadi destinasi menarik. Apalagi ada pihak ketiga yang mau merealisasikan. Saat ini karena gagal, harus ada upaya susulan dari Pemkot Surabaya untuk tidak berhenti membangun Surabaya Timur kembali," kata Ghoni.

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved