Cium Aroma Kejanggalan Proses Lomba, Pecinta Kerapan Sapi di Sampang Geruduk Kantor Disporabudpar

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama

TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Sejumlah pecinta budaya kerapan sapi di Kabupaten Sampang, Madura menggeruduk kantor Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) setempat, Senin (22/7/2024).

Mereka berbondong-bandong datang untuk mempertanyakan peran dan tanggung jawab Disporabudpar terhadap lomba Kerapan Sapi tingkat Kewedanan menuju tingkat Kabupaten.

Sebab, dalam proses lomba tersebut banyak kejanggalan yang terjadi seperti, tidak ada transparansi anggaran dan seleksi peserta kerapan sapi.

"Di mana Kecamatan Torjun, Kedundung dan Ketapang diketahui tanpa adanya seleksi, masing-masing kecamatan telah ditunjuk 6 peserta pasangan sapi kerap, dengan bukti memiliki nomor peserta," kata Mas'ud, salah satu pencinta budaya Kerapan Sapi.

Dengan begitu, pihaknya menilai lomba kerapan sapi tingkat kewedanan menuju tingkat kabupaten yang biasa digelar Agustus mendatang terindikasi kuat atas adanya manipulasi lomba.

"Selain itu, dugaan kuat bentuk pungli jual beli nomor peserta di tingkat Kabupaten terendus sekitar tiga juta rupiah, di mana untuk tingkat Kabupaten terbatas, maksimal 24 pasang sapi kerap saja," terangnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Disporabudpar, Didik Setyadi mengaku tidak bisa mengambil keputusan cepat, namun berjanji akan menindaklanjuti aduan tersebut.

"Secepatnya kami akan melapor ke Kadisporabudpar untuk segera di tanggapi serius," katanya.

Didik Setyadi mengakui adanya anggaran khusus untuk Kerapan Sapi, yaitu untuk pembinaan, kegiatan dan lain-lain, namun anggaran tersebut melekat di Satpol PP Sampang, karena sumber dananya dari kontribusi DBHCHT.

"Adapun dana yang tersedia sebesar 175 juta rupiah, dan rincian kegiatannya kami juga tidak tau," tutupnya.

Ikuti berita seputar Sampang