Berita Terkini Arema

Keluarga Korban Kanjuruhan soal Hadiah Piala Presiden: Lebih Baik Diberi Langsung, Jangan ke Yayasan

Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan angkat bicara mengenai rencana Arema FC yang mendonasikan sebagian hadiah Piala Presiden 2024.

Istimewa
Daniel Kumanireng (kiri), ayah dari El Vidually Constantino yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan angkat bicara mengenai rencana Arema FC yang mendonasikan sebagian hadiah Piala Presiden 2024.

Arema FC berencana untuk memberikan sebagian hadiah Piala Presiden 2024 kepada 135 keluarga korban yang meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan.

Pemberian hadiah ini sebagai wujud rasa syukur, setelah Arema FC kembali menjadi juara Piala Presiden 2024.

Dari total hadiah Rp 5 Miliar, nantinya 13,5 persen dari hadiah tersebut akan diberikan kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

Menanggapi hal tersebut, Daniel Kumanireng, satu di antara keluar korban Tragedi Kanjuruhan menyambut baik akan simpati yang akan dilakukan oleh Arema FC tersebut.

"Saya menyambut baik simpati Arema FC kepada kami keluarga korban Tragedi Kanjuruhan,"

"Karena selama ini saya melihat manajemen Arema FC seperti Iwan Budianto, itu diam-diam saja dan tidak pernah ada obrolan," kata Daniel saat dihubungi Surya pada Senin (5/8/2024).

Sejauh ini, Daniel mengungkapkan kalau perhatian Arema FC terhadap keluarga korban Tragedi Kanjuruhan masih kurang.

Belum ada bantuan yang diberikan oleh manajemen Arema FC kepada dirinya.

Yang Daniel ingat, bantuan tersebut didapatkan dari Juragan 99 dan beberapa pemain Arema FC yang mendatangi rumahnya setelah tragedi.

Namun kondisi tersebut tidak mengurangi kecintaannya terhadap klub Arema.

Daniel mengungkapkan, kalau dirinya sudah menjadi Aremania sejak era Galatama.

Meski bukan lahir di Malang, namun kecintaannya kepada sepakbola dan Arema sudah tertanam sejak dulu.

Hal ini yang kemudian diteruskan oleh putranya El Vidually Constantino yang harus menjadi korban saat Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.

"Walaupun saya bukan orang Malang asli tapi saya cinta dengan Arema,"

"Lahirnya Arema 11 Agustus 1987 itu saya juga ada,"

"Saya fans berat Arema sampai anak saya meninggal itu, memang anak saya sering ikut saya dari dulu nonton ke stadion,"

"Bahkan sampai saat ini pun saya masih melihat pertandingan Arema,"

"Begitu juga saat di musim kemarin, saya deg-deg an ketika Arema akan degradasi," ungkap Daniel.

Daniel juga berpesan, agar donasi tersebut dibagikan secara per orangan, dan tidak melalui beberapa yayasan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

Sebab saat ini, sebagian dari keluarga korban Tragedi Kanjuruhan ada yang tidak ikut dalam yayasan tersebut.

Pria kelahiran Flores itu juga berbesar hati, apabila ke depan ada pertemuan antara Arema FC dengan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.

"Dengan adanya alokasi dana seperti ini bukannya kami mau apa atau seperti apa,"

"Tapi bagaimana simpati manajemen Arema FC, jangan sampai kami ditinggalkan,"

"Hadiah yang didonasikan kalau bisa juga jangan melalui yayasan,"

"Lebih baik diberikan secara langsung kepada masing-masing keluarga korban,"

"Karena sebagian keluarga korban tidak diikutsertakan menjadi anggota yayasan," tandasnya.

Ikuti berita seputar Arema

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved