Berita Surabaya
Sebarkan Video Hoaks soal Bakso Tikus, Pria Surabaya Ditangkap, Ngaku Dapat dari WhatsApp
Baru-baru ini, ia sengaja menyebarluaskan informasi palsu mengenai bakso tikus yang dikaitkan dengan restoran Ronggolawe di Jalan Bulak Banteng
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Januar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Derry mengungkapkan penyesalannya atas perbuatannya.
Baru-baru ini, ia sengaja menyebarluaskan informasi palsu mengenai bakso tikus yang dikaitkan dengan restoran Ronggolawe di Jalan Bulak Banteng, Kenjeran.
Derry, yang berasal dari Platuk, memposting video berdurasi satu menit di akun TikTok-nya @juragankartulama pada 14 Juli lalu. Dalam video tersebut, Derry tampak sebagai perekam dan menulis caption yang berbunyi, "Sempat diisukan menggunakan bakso tikus, hari ini saya makan bakso Ronggolawe dan menemukan bulu tikus."
Video tersebut cepat viral di media sosial dan menuai banyak kritik dari netizen, yang menyebabkan omzet restoran tersebut menurun drastis. Setelah melakukan penyelidikan selama lebih dari sebulan, Derry akhirnya ditangkap di rumahnya di Jalan Platuk, Kenjeran.
Derry mengakui bahwa video hoaks tersebut didapat dari temannya melalui WhatsApp. Tanpa mempertimbangkan dampak bagi korban, Derry memposting video tersebut ke akun TikTok-nya.
"Saya membuat video ini hanya untuk iseng. Tidak ada maksud lain seperti dendam pribadi, keuntungan pribadi, perintah orang lain, atau persaingan bisnis. Ini murni iseng," kata Derry.
Derry tidak menduga bahwa unggahannya akan menyebabkan kegaduhan di dunia maya. Khawatir ditangkap, ia sempat menghapus akun TikTok-nya untuk menghindari jejak digital. Derry mengaku sangat menyesal, meminta maaf, dan berjanji akan memperbaiki informasi yang salah.
"Untuk memulihkan nama baik bakso Ronggolawe, saya akan membuat video klarifikasi bahwa berita bakso tikus itu tidak benar," ujarnya.
Intan Puspita Mayasari, pemilik Bakso Ronggolawe, merasa sangat kecewa atas tindakan Derry yang mengakibatkan penurunan drastis dalam bisnisnya. Namun, Intan memaafkan Derry dengan syarat bahwa ia membuat video klarifikasi.
"Walaupun sulit, saya memaafkan. Yang penting, pelaku telah mengakui kesalahannya dan menyatakan bahwa video bakso tikus yang viral di media sosial tidak benar. Semoga usaha kami bisa kembali seperti semula," ujar Intan.
Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto menyatakan bahwa selain memeriksa pelaku, hasil laboratorium dari sampel daging bakso Ronggolawe juga diperiksa oleh Universitas Airlangga.
"Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa bakso Ronggolawe menggunakan daging sapi, bukan seperti yang diklaim dalam video viral," kata Suroto.
Dalam hasil mediasi antara kedua belah pihak, Suroto menjelaskan bahwa korban memilih untuk tidak melanjutkan kasus dan akan mencabut laporan yang telah dibuat.
"Laporan yang diajukan oleh korban merupakan delik aduan, sehingga korban berhak mencabutnya," tambahnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Masyarakat Sumenep Bisa Berobat Gratis, Cukup Pakai KTP, Achmad Fauzi: Program UHC Masih Prioritas |
![]() |
---|
Antrean Pelayanan Pengurusan SKCK di Polrestabes Surabaya Membludak, Semua Demi Status PPPK |
![]() |
---|
Penampakan Fly Over Taman Pelangi Surabaya, Sudah Ditarget Akhir 2025 |
![]() |
---|
Jumlah Tersangka Pembakar Gedung Negara Grahadi Bertambah, Siapakah Mereka? |
![]() |
---|
Saling Ejek di Sosmed, Pemuda di Surabaya Utara Lempar Bom Molotov, Suasana Mencekam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.