Petinggi Madura United Buka-bukaan terkait Buruknya Performa Tim di Awal Musim

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, khairul Amin

TRIBUNMADURA.COM, MADURA - Manajemen Madura United buka suara terkait buruknya performa tim awal kompetisi Liga 1 2024/2025.

Madura United berada di jurang degradasi hingga pekan ke-7, peringkat dua terbawah dengan poin 3.

Madura United menjadi satu-satunya tim kontestan Liga 1 yang belum pernah merasakan kemenangan hingga pekan ke-7.

Total 7 laga, Madura United meraih hasil imbang 3 laga, 4 laga sisanya menelan kekalahan.

Catatan yang jauh dari harapan, karena musim lalu Madura United berstatus runner up.

Zia Ulhaq Abdurrahim, salah satu direksi PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi Madura United (MU) mengatakan, terlalu dini menyimpulkan prestasi Madura United musim ini buruk.

"Ini masih beberapa pertandingan. Membangun tim itu dengan skuad 98 persen berbeda itu tidak mudah," kata Zia Ulhaq menjawab pertanyaan Tribun Jatim Network.

Musim ini Madura United mengarungi kompetisi dengan skuad baru setelah berpisah dengan hampir 100 persen skuadnya musim lalu.

Langkah itu dijelaskan Zia Ulhaq dilakukan pihaknya setelah mayoritas pemain meminta kenaikan gaji pasca berhasil membawa Madura United menjadi runner up.

"Kami belanja (pemain) realistis, seperti tahun kemarin kami realistis, namun saat kami runner up, hampir seluruh pemain nilai (kontrak)nya tidak main-main, dua kali lipat bahkan," ucapnya.

Ia khawatir, jika dipaksakan, tidak akan sehat bagi keuangan tim.

Madura United sangat menghindari fenomena tim telat-nunggak gaji.

"Ini sudah pilihan terbaik, kalau kemudian kami salah memilih, tentu punya data statistik yang tentunya akan menjadi bahan evaluasi ke depan."

"Masih ada kesempatan kami di putaran kedua untuk berbenah untuk pemain," jelasnya.