Berita Terkini Pamekasan
Polres Pamekasan Berencana Tiadakan Tradisi Pesta Kembang Api di Desa Pangorayan saat Malam Lebaran
Tradisi pesta kembang api atau menyalakan mercon saat malam Hari Raya Idul Fitri di Desa Pangorayan, Proppo, Pamekasan, berpotensi ditiadakan polisi.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiq Rochman
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto FerdianĀ
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tradisi pesta kembang api atau menyalakan mercon saat malam Hari Raya Idul Fitri di Desa Pangorayan, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura berpotensi ditiadakan oleh Polres Pamekasan.
Rencana meniadakan gelaran pesta kembang api itu setelah menelan korban jiwa seorang warga berinisial M, warga Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan dilaporkan meninggal dunia setelah diduga terkena imbas ledakan petasan saat menonton acara tersebut pada Senin (31/3/2025) malam.
Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto mengatakan telah mengimbau masyarakat Kecamatan Proppo, terutama warga Desa Pangorayan agar tidak menggelar tradisi pesta kembang api atau menyalakan mercon saat malam Hari Raya Idul Fitri.
Selain itu, dia mengaku sudah melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat Desa Pangorayan untuk membantu Polisi agar tradisi pesta kembang api atau menyalakan mercon saat malam Hari Raya Idul Fitri itu ditiadakan karena membahayakan.
"Kita upayakan kegiatan tradisi menyalakan pesta kembang api saat malam Idul Fitri ini ditiadakan," kata AKP Sri Sugiarto saat diwawancarai di ruang kerjanya, Sabtu (5/4/2025).
Menurut AKP Sri, tradisi menyalakan petasan saat malam Idul Fitri di Desa Pangorayan, Pamekasan ini membahayakan masyarakat yang menonton, apalagi sampai menelan korban jiwa.
Dia meminta panitia penyelenggara dan tokoh masyarakat Desa Pangorayan agar mengevaluasi gelaran tradisi pesta kembang api atau menyalakan mercon saat malam Hari Raya Idul Fitri tersebut.
"Kita harus duduk bersama bagaimana tradisi ini bisa berjalan aman, kondusif dan tidak memakan korban," sarannya.
AKP Sri mengaku rutin melakukan sosialisasi dan imbauan dalam setiap tahunnya menjelang Lebaran agar tidak menggelar tradisi pesta kembang api atau menyalakan mercon saat malam Hari Raya Idul Fitri.
Namun kata dia upaya ini tetap dilanggar oleh masyarakat Desa Pangorayan dan masih menggelar tradisi pesta kembang api atau menyalakan mercon saat malam Hari Raya Idul Fitri tersebut.
"Yang namanya tradisi sangat sulit dihilangkan, makanya kami mencari solusi bagaimana pelaksanaannya agar aman dan menjadi tontonan yang menarik," ungkapnya.
Pendapat AKP Sri, tradisi pesta kembang api atau menyalakan mercon saat malam Hari Raya Idul Fitri di Desa Pangorayan tersebut tidak aman karena terbukti menelan korban jiwa.
Dia meminta penyelenggara atau masyarakat setempat yang masih melanggar menyalakan mercon saat malam Hari Raya Idul Fitri tersebut agar lebih hati-hati dalam menggelar tradisi ini.
"Kalau tidak bisa ditiadakan mungkin secara perlahan kami melakukan pendekatan dengan melihat sisi keamanannya baik kepada penonton atau penyelenggara," tutupnya.
Ikuti berita seputar Pamekasan
TBC Mengganas di Pamekasan, Dinkes Temukan 870 Warga Positif dan 29 Pasien Meninggal |
![]() |
---|
BPBD Pamekasan Petakan Daerah Terdampak Kekeringan, Warga Tempuh Jarak 3 KM Dapatkan Air Bersih |
![]() |
---|
Hendak ke Sawah Dicaci Maki, Pria Pamekasan Naik Pitam Bacok Tetangga Pakai Celurit |
![]() |
---|
9 Polisi Pamekasan Diganjar Penghargaan Usai Bongkar Curanmor dan Pencurian BBM |
![]() |
---|
Mafia Tembakau Mengancam, Haji Her Siapkan Langkah Perlawanan untuk Stabilkan Harga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.