Berita Terkini

Teman Kuliah Jokowi Bicara Blak-blakan soal Polemik Ijazah Palsu: Hanya Meluruskan dari Sejarah

Polemik tudingan ijazah palsu milik Jokowi masih terus menggelinding.   Kali ini giliran teman kuliah Jokowi yang bicara blak-blakan.

Editor: Januar
Tribun Solo/Ahmad Syarifudin, Tangkapan layar YouTube Kompas TV
TEMAN KULIAH JOKOWI - Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) saat ditemui di kediaman Sumber, Banjarsari, Jumat (14/3/2025) (kiri) dan Andi Pramaria yang merupakan teman kuliah Jokowi (kanan). Meski pernah berkuliah bersama Jokowi, namun Andi Pramaria mengaku tak bisa memastikan apakah ijazah Jokowi asli atau palsu 

"Saya melihat, mendengar, berinteraksi langsung dengan Mas Joko Widodo ya, sejak sama-sama masuk di tahun 1980, sampai 1985 beliau lulus," tegasnya.

Mustoha juga menegaskan dirinya sebagai saksi Jokowi lulus kuliah di UGM pada 1985.

"Saya menyaksikan biasanya kalau di Kehutanan itu kalau ada yang lulus teman-temannya kita ramai-ramai ngumpul, ditraktir-lah. Sehingga saya sempat menyaksikan beliau lulus tahun '85, karena saya belakangan lulusnya tahun '86," ungkapnya.

Mustoha lantas menerangkan pribadi Jokowi yang dikenalnya yakni sederhana, tidak banyak bicara, tetapi banyak kawan.

"Pak Jokowi itu orangnya kan sederhana ya, humble gitu ya. Enggak banyak bicara, tapi banyak kawan," ungkapnya.

"Aktivitasnya juga tidak banyak, paling aktivitas itu naik gunung gitu. Rajin kelihatannya belajar sehingga lulus lebih cepat," tambah dia.

 
Status Perkara Tudingan Ijazah Palsu

Sementara itu, Polda Metro Jaya masih belum menaikkan status perkara tudingan ijazah palsu Jokowi ke tahap penyidikan.

Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan penyelidik telah mengambil keterangan saksi untuk mengumpulkan dan memastikan peristiwa yang dilaporkan.

Ia menyampaikan, sudah ada 24 saksi yang diperiksa sejauh ini.

"Kita lihat nanti apakah masih perlu klarifikasi orang-orang atau cukup dengan yang sudah memberikan keterangan klarifikasi bisa langsung dinaikkan ke tahap penyidikan," katanya, dikutip Sabtu (17/5/2025).

Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menuturkan peluang pelapor diperiksa kembali sangat dimungkinkan.

Menurutnya, pemanggilan pelapor sesuai pertimbangan dari penyelidik.

"Penyelidik yang akan mempertimbangkan berdasarkan fakta-fakta yang dikumpulkan," kata Ade Ary.

Kepolisian memastikan laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Jokowi masih dalam tahap penyelidikan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved