Berita Terkini Arema

GM Arema FC Tanggapi Tuduhan Andre Rosiade Semen Padang Pernah Dicurangi di Kanjuruhan

Petinggi Arema FC buka suara merespon pernyataan petinggi Semen Padang Andre Rosiade.

Arema FC
PANTAU LATIHAN AREMA FC - General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi saat ditemui Tribun Jatim Network ketika memantau latihan tim Arema FC di lapangan Universitas Brawijaya Malang pada 14 Januari 2025. Inal buka suara merespon pernyataan petinggi Semen Padang Andre Rosiade. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifky Edgar

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Arema FC buka suara merespon pernyataan petinggi Semen Padang Andre Rosiade.

Baru-baru ini petinggi klub Semen Padang FC Andre Rosiade memberikan pernyataan heboh sebelum menghadapi Arema FC di laga pamungkas Liga 1 2024/2025 pada Sabtu (24/5/2025).

Dia meminta kepada Ketua PSSI, Erick Thohir untuk hadir dalam pertandingan yang berlangsung akan berlangsung di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Politisi dari Partai Gerindra itu juga meminta, agar nantinya menggunakan wasit asing saat memimpin pertandingan.

Andre juga menuduh, kalau Semen Padang pernah 'dicurangi' dalam Semifinal Piala Presiden 2017 di Stadion Kanjuruhan.

Saat itu, Semen Padang kalah dengan skor telak 5-2.

Meskipun, Semen Padang sempat menang 1-0 di leg 1 saat berlangsung di Stadion H Agus Salim Padang.

Menanggapi hal tersebut, General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi mencoba untuk meluruskan kegaduhan saat ini sedang terjadi.

Dia meminta agar Andre Rosiade lebih bersikap bijaksana dalam membuat pernyataan yang bersifat tuduhan kepada klub. 

Inal mengajak agar semua pihak untuk fokus pada esensi sepak bola sebagai ajang adu strategi dan profesionalisme.

Inal juga merespons atas tuduhan yang terjadi saat Semifinal Piala Presiden 2017 kemarin.

"Waktu itu, Semen Padang memang unggul agregat gol setelah leg pertama,"

"Namun, Arema FC dengan semangat tinggi dan dukungan suporter mampu bangkit dan menang 5-2 di Kanjuruhan,"

"Kelolosan ke final Piala Presiden 2017 itu adalah murni hasil kerja keras, strategi, dan profesionalisme tim kita," kata Inal, Senin (19/5/2025).

Inal menekankan, bahwa Arema FC berkomitmen untuk menjunjung tinggi fair play dan menghormati keputusan wasit.

 Dia berharap, semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan pertandingan yang berkualitas dan sportif

"Saat ini bukan upaya membangun politisasi sepak bola yang sarat tebar kebencian dan kecurigaan. Mohon ini dihindarkan. Percayalah, sepak bola kita sudah bermartabat," ungkapnya.

Tensi panas sudah dimulai sejak duel Arema FC Vs Semen Padang berlangsung.

Maklum saja, Semen Padang membutuhkan tiga poin agar tidak terdegradasi pada musim ini.

Sedangkan bagi Arema FC, laga ini menjadi pertandingan biasa, karena tidak menguntungkan bagi Singo Edan di papan klasemen.

Pertandingan antara Arema FC dan Semen Padang sendiri akan digelar tanpa penonton sebagai konsekuensi dari sanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. 

Dalam kondisi ini, Manajemen Arema FC meminta semua pihak untuk dapat menunjukkan sikap profesional dan menjaga kondusivitas.

"Kami mengimbau agar semua pihak, baik pemain, pelatih, ofisial, maupun suporter, dapat menghormati keputusan tersebut dan fokus pada pertandingan," tambahnya.

Inal juga menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan menghindari pernyataan yang kontraproduktif dan percaya pada profesionalisme kedua tim dan perangkat pertandingan. 

"Kami mengharapkan agar semua pihak, terutama para pimpinan klub, dapat bersikap bijaksana, sportif dan menjunjung tinggi fair play," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved