Berita Trenggalek

Pilunya Nasib Nenek usia 69 Tahun di Trenggalek, Rumahnya Rata dengan Tanah karena Terbakar

Rumah seorang nenek di Desa Pandean, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, habis terbakar, Minggu (1/6/2025).

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Januar
Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek
Petugas Pemadam Kebakaran melakukan pembahasan api di lokasi kebakaran rumah hunian di Desa Pandean, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Minggu (1/6/2025). Kebakaran terjadi karena api dari tungku yang tidak sepenuhnya padam. 

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNMADURA.COM, TRENGGALEK - Rumah seorang nenek di Desa Pandean, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, habis terbakar, Minggu (1/6/2025).

Rumah semi permanen milik Dami (69) rata dengan tanah setelah si jago merah mengamuk di rumah yang berlokasi di RT 04 RW 02 Dusun Jogadi itu.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Habib Solehudin mengatakan kebakaran diduga berasal dari tungku kayu yang tidak sepenuhnya padam dan menyala lagi saat ditinggal pemilik rumah.

"Sekitar pukul 05.00 WIB ibu Dami selesai memasak. Setelah memasak ibu Dami menaruh kayu bakar di atas tungku tersebut," kata Habib, Minggu (1/6/2025).

Berselang beberapa jam kemudian, korban pergi ke tempat pengajian di Desa Cakul, Kecamatan Dongko.

Tak lama berselang, sekitar pukul 08.00 WIB, warga sekitar mendengar suara kayu terbakar. Setelah diperiksa ternyata suara tersebut berasal dari rumah milik korban yang sudah terbakar.

Api cepat membakar rumah semi permanen seluas 4x8 meter persegi tersebut hingga menyisakan genteng saja.

Sesampainya di lokasi petugas melakukan pemadaman dengan cara diurai secara manual sambil menunggu bantuan air dari Pemdes Pandean.

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Kebakaran dan Non Kebakaran, Wasis Widodo, mengatakan ada sejumlah kendala untuk melakukan pemadaman rumah tersebut.

Selain bahan rumah mudah terbakar, jarak mako Satpol PP dan Pemadam Kebakaran menuju Kecamatan Dongko relatif jauh.

"Selain itu sumber air juga cukup jauh," kata Wasis.

Hal tersebut membuat pemadaman api kurang optimal sehingga rumah tersebut tidak terselamatkan.

"Karena rumahnya terbakar, korban tinggal di sanak saudara yang berada di kanan kiri rumah korban," pungkasnya.

 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved