Kapal Tenggelam di Selat Bali

Fakta KMP Tunu Karam di Selat Bali, Korban Diduga Membusuk, SAR Fokus Identifikasi Bangkai Kapal

Pencarian KMP Tunu Pratama Jaya beserta para korban yang tenggelam di Selat Bali masih berlangsung hingga kini.

Editor: Mardianita Olga
Kompas.com/Dok. Humas Pemkab Banyuwangi dan TribunMadura.com/Sinca Ari Pangistu
KAPAL TENGGELEAM - Pencarian para korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam, masih bergulir. Enam hari sejak tragedi ini, para penumpang yang belum ditemukan diduga sudah membusuk di bawah laut. 

Operasi ini akan melibatkan 

KRI Fanildo 732 dan KRI Spica 934 yang telah dilengkapi peralatan sonar, magnetometer, dan side scan sonar untuk memetakan dasar laut secara visual.

“Teknologi ini memungkinkan kami memastikan keberadaan objek kapal yang tenggelam, sebelum tim penyelam diturunkan,” jelas Eko.

Tim penyelam dari Basarnas dan TNI AL yang telah lolos pemeriksaan medis juga mulai disiagakan.

Namun, penyelaman baru akan dilakukan jika data kontur dasar laut dan arus perairan telah lengkap dan kondisi dinyatakan aman.

“Operasi penyelaman baru bisa dilakukan setelah kami memiliki data lengkap tentang kontur dasar laut dan arus perairan,” imbuh Eko.

Jika objek yang terdeteksi positif merupakan kapal yang tenggelam, tim SAR akan memasang floating marker atau tanda penanda di lokasi untuk keperluan dokumentasi dan perencanaan tahap selanjutnya.

“Jika diver sudah melihat langsung objek di lokasi, maka tahap berikutnya adalah penyusunan rencana pengangkatan,” katanya.

Baca juga: Niat Nyebrang Buat Tanding, Nasib 13 Pemain Bola Tenggelam Usai Kapal Bocor, Sosok Dikenang Ketua RW

PENCARIAN KORBAN: Kapal milik Basarnas bersandar di Perairan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/7/2025) Mereka masih mencari keberadaan korban Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
PENCARIAN KORBAN: Kapal milik Basarnas bersandar di Perairan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (5/7/2025) Mereka masih mencari keberadaan korban Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. (TribunMadura.com/ Imam Nawawi)

Doa keluarga korban

Sementara keluarga berharap korban kecelakaan laut di Selat Balli ini segera ditemukan dalam keadaan hidup atau pun meninggal.

Salah satu keluarga ABK KMP Tunu Pratama Jaya, Gumelar Tidar Tanaka (25), bersembahyang bersama di bibir laut di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi pada hari ketiga pencarian, Sabtu (5/7/2025).

Menurut Hartoni, Pengurus Parisade Hindu Dharma Indonesia, wilayah Desa/Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, sembahyang ini merupakan bentuk permohonan kepada Tuhan YME melalui penguasa laut.

Yakni agar diberikan kemudahan untuk menemukan Gumelar Tidar Tanaka dalam kondisi apa pun.

"Kalau memang anak kami masih selamat ya syukur. Kalau misalnya memang keadaan tidak selamat, minimal jasadnya segera diketemukan," jelasnya.

Ia menerangkan, sembahyang bersama juga dilakulan keluarga di Pura atau pun di rumah sejak mendapatkan informasi pertama kali.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved