Kapal Tenggelam di Selat Bali

Nelayan Bergidik Tetiba Dengar Suara Minta Tolong di Laut, Lama-lama Ramai, Ternyata Korban KMP Tunu

Nelayan ini mengira rintihan minta tolong di tengah laut yang didengarnya adalah hantu, ternyata korban KMP Tunu Pratama Jaya.

Editor: Mardianita Olga
Tribun Bali/I MadePrasetia Aryawan
KAPAL TENGGELAM - Nelayan bernama Lukman (44) tak menyangka bahwa teriakan minta tolong yang didengarnya ternyata berasal dari korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Kamis (3/7/2025). 

Namun, mengenakan pelampung di tengah laut bukanlah hal yang mudah.

“Saya baru bisa pakai pelampung setelah berani menyelam sebentar. Saya ikat sendiri pelampungnya, lalu bersandar, istirahat. Saya benar-benar pasrah waktu itu,” kata dia.

Setelah mengenakan pelampung, Imron mendekati perahu karet penyelamat yang belum sepenuhnya mengembang.

Ia memegang sisi perahu dan tidak sengaja tertarik hingga berada di atas permukaannya.

Baca juga: Niat Nyebrang Buat Tanding, Nasib 13 Pemain Bola Tenggelam Usai Kapal Bocor, Sosok Dikenang Ketua RW

"Di situ saya mulai merasa ada harapan. Ada sekitar 16 orang di perahu karet itu, satu perempuan, sisanya laki-laki. Kami bertahan di atas perahu sampai pagi," katanya.

Selama berjam-jam, mereka terombang-ambing di tengah laut.

Ombak besar terus menghantam perahu yang dinaiki Imron dan penumpang lain.

"Saya teriak-teriak minta tolong, baca doa terus. Sempat berpikir, selamat dari kapal tenggelam tapi tidak selamat dari ombak. Kalau sampai digulung ombak, bisa habis semua," ujarnya.

Akhirnya, sekitar pukul 05.30 Wita, perahu karet mereka ditemukan dan ditarik oleh nelayan.

Imron dan belasan penumpang selamat tersebut dievakuasi ke Pantai Pebuahan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved