Berita Viral
2 Tragedi Manusia Tewas karena Ular: Kakek Dilahap Piton hingga Bocah SD Kritis Digigit Weling
Selama bulan Juli ini, dua tragedi manusia tewas karena ular terjadi. Korban merupakan lansia dan bocah SD.
TRIBUNMADURA.COM - Dua tragedi melibatkan manusia dan ular terjadi selama bulan Juli 2025.
Setidaknya dua peristiwa itu ramai dibicarakan publik di media sosial Tanah Air.
Konflik antara manusia dan ular memang sering terjadi.
Mengingat Indonesia merupakan negara tropis, reptil pun melimpah, salah satunya ular.
Melansir dari jurnal Kasus Gigitan Ular Berbisa di Indonesia karya Maula Haqul Dafa, lebih dari tiga ratus orang menjadi korban gigitan ular.
Mayoritas berasal dari Asia Selatan, Asia Tenggara, dan sub-Sahara Afrika.
Pada Juli 2025 ini, publik Indonesia tak hanya digegerkan kasus gigitan ular berbisa namun juga kasus manusia dilahap ular.
Hal tersebut dialami oleh seorang kakek berusia 63 tahun di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara pada Sabtu (5/7/2025) sore.
Setelah dilaporkan menghilang oleh keluarga, La Noti ditemukan meninggal dunia di dalam perut ular piton.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com
Baca juga: Evakuasi Ular Berbisa, Petugas Damkar Bondowoso Tergigit hingga Dilarikan ke Rumah Sakit
Kala itu Jumat (4/7/2025). Korban pamit ke kebun saat pagi hari namun tak kunjung kembali.
Pencarian dilakukan oleh keluarga, warga, dan aparat.
“Kami menerima laporan dari masyarakat bahwa seorang warga telah hilang sejak kemarin pagi, keluar dari rumah mengatakan korban yang bersangkutan menuju areal kebun namun belum kembali,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Buton Selatan, La Ode Risawal, Minggu (6/7/2025), dilansir dari Kompas.com.
Saat proses pencarian berlangsung, warga menemukan seekor ular piton besar di dekat Jalan Usaha Tani, sekitar 500 meter dari permukiman.
Ular tersebut tampak tidak banyak bergerak dan perutnya menggembung besar, membuat warga curiga.
“Sementara kami menyusun langkah, tiba-tiba datang informasi bahwa korban telah ditemukan warga Kelurahan Majapahit,” lanjut La Ode Risawal.
Baca juga: Ular Piton 3 Meter Bikin Geger Pegawai Kelurahan di Pamekasan, Anggota Damkar Digigit saat Evakuasi

Sekitar sembilan orang dewasa kemudian bersama-sama mengangkat ular itu ke tepi jalan dekat permukiman. Ketika bagian perut ular diraba, warga menduga kuat ada tubuh manusia di dalamnya.
Seorang anggota keluarga korban yang hadir di lokasi pun menangis histeris.
Setelah dibelah, warga menemukan tubuh La Noti dalam kondisi utuh namun telah tidak bernyawa.
Jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dimakamkan secara layak.
Kala La Noti ditemukan meninggal dunia, bocah SD di Pekalongan, Jawa Tengah, terbaring kritis di rumah sakit.
Bocah bernama Rafa itu koma setelah mendapat gigitan ular diduga weling pada Senin (16/6/2025).
Kasus anak berusia 12 tahun itu mencuat usai kematiannya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi Semarang pada Minggu (20/7/2025).
Menurut kesaksian orang tua, Rafa digigit saat sedang tidur.
Mereka sempat melihat ular berwarna hitam dan putih namun gagal menangkapnya.
Keluarga yang panik segera membawanya ke rumah mantri berharap mendapat pertolongan pertama.
Sesampainya di sana, keluarga diarahkan ke rumah sakit.
“Di tempat Pak Warno atau mantri desa, luka digigitnya sempat dipencet dan keluar darah. Tapi Pak Warno tidak berani menyuntik, jadi disarankan langsung ke RSUD Kajen,” kata Datur (56), kakek Rafa, dilansir dari Tribun Jateng.
Baca juga: Evakuasi Ular Berbisa, Petugas Damkar Bondowoso Tergigit hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Keluarga membawa Rafa ke RSUD Kajen sekitar pukul 05.00 WIB.
Rafa mengeluhkan pusing, mata berat, dan penglihatan buram.
Luka gigitan ditandai dengan spidol, dan Rafa kemudian disuntik sebanyak tiga kali, diambil darah, serta diberi oksigen selama beberapa menit.
Saat ditanya soal kondisi anak, dokter menyatakan ular tidak berbisa karena tidak ada pembengkakan pada luka gigitan, dan menyarankan agar pasien dipulangkan.
Keluarga sempat meminta agar Rafa dirawat inap karena kondisinya melemah. Namun permintaan itu ditolak.
"Dokternya bilang, 'anak baru bangun tidur, ya pusing'. Padahal cucu saya bilang matanya berat dan tidak bisa melihat. Saya suruh lihat ke arah saya, tapi katanya gelap," tutur Datur.
Dalam perjalanan pulang ke rumah dari RSUD Kajen, Rafa justru mengalami kejang hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit lain.
Baca juga: Ular Piton 3 Meter Bikin Geger Pegawai Kelurahan di Pamekasan, Anggota Damkar Digigit saat Evakuasi
“Waktu itu memang masih sadar, tapi di perjalanan pulang cucu saya kejang-kejang. Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan, karena disarankan tukang parkir kalau ke puskesmas dulu mungkin akan lebih lama,” kata Datur.
Setibanya di RSI Pekajangan, kondisi Rafa sudah tidak sadar.
Ia kemudian dirawat di ICU selama beberapa hari, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUP Dr Kariadi Semarang.
"Sudah seminggu tidak sadar. Saya sangat menyesal, tapi ya mau bagaimana lagi," kata Datur saat itu.
Rafa dirawat di ICU dalam kondisi koma selama hampir satu bulan, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia di RSUP Kariadi Semarang.
Jenazah Rafa tiba di rumah duka pada Minggu pukul 04.00 WIB dan dimakamkan di TPU Desa Bukur sekitar pukul 10.00 WIB.
-----
Berita viral dan berita seleb lainnya.
kakek dilahap ular piton
tewas digigit ular
Pekalongan
Buton Selatan
berita viral
ular piton
ular weling
TribunMadura.com
Tribun Madura
Nasib Anak Polisi Usai Pukul Wakasek di Ruang BK, Ayahnya Diperiksa Propam |
![]() |
---|
Kadung Pecahkan Kaca, Polisi Kira Truk Angkut BBM Ilegal Ternyata Semangka, Sopir: Jangan Gitu, Pak |
![]() |
---|
Ayah Polisi Cuma Diam saat Anaknya Pukul Wakil Kepsek, Suardi Heran: Padahal Tugasnya Melindungi |
![]() |
---|
Nasib Terkini Kepsek Viral Dicopot Usai Tegur Anak Wali Kota, Ajudan Presiden Angkat Bicara |
![]() |
---|
Ibu Heran Anaknya Beli Bensin Tetiba Dianiaya Polisi, Dipaksa Ngaku Ikut Demo: Kok Polisi Bisa Gitu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.