Madura Terpopuler

Madura Terpopuler:  Kecelakaan Maut di Bangkalan hingga Kasus Campak di Sumenep

Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopuler, Rabu (20/8/2025). Dari kecelakaan maut di Bagkalan  

Penulis: Januar | Editor: Januar
istimewa
KECELAKAAN BERUNTUN : Sebanyak empat kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun dramatis di Jalan Raya Plakaran, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (24/7/2025) sekitar 04.30 WIB. 

TRIBUNMADURA.COM, MADURA- Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopuler, Rabu (20/8/2025).
 
Dari kecelakaan maut di Bagkalan, hingga kasus campak di Sumenep.
 
1. Kecelakaan Maut di Bangkalan, Pemotor Tewas, Ambulans Terperosok ke Sawah
 
Tiga unit kendaraan bermotor terlibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di jalur poros Madura, Jalan Raya Desa Benangkah, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura, Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 10.30 WIB.

Arus lalu lintas sempat tersendat ketika sejumlah pengendara beserta personel Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bangkalan melakukan evakuasi terhadap pemotor Honda Supra, kendaraan Mobilio, dan ambulan berisikan pasien.  

Pengendara sepeda motor Honda Supra meregang nyawa di lokasi kejadian, berinisial KS (39), warga Desa Penjalinan, Kecamatan Blega.

Laju motor dengan nopol W 6537 SP yang dikemudikan korban dari arah Barat tiba-tiba oleng ke jalur berlawanan.

Dari arah berlawanan, muncul mobil ambulans nopol M 8413 GP yang dikemudikan MHJ (32), warga Desa/Kecamatan Blega.

Disusul kendaraan Honda Mobilio nopol M 1319 HR yang dikendarai SA (30), warga Desa Karang Panasan, Kecamatan Blega.

Informasi yang dihimpun Tribun Madura, mobil ambulans itu bertolak dari Puskesmas Kecamatan Blega untuk merujuk seorang pasien perempuan ke RSUD Syamrabu Bangkalan.

Pasien tersebut kemudian dievakuasi mobil ambulans lain untuk melanjutkan perjalanan, sementara mobil ambulans terperosok ke persawahan.

Kasat Lantas Polres Bangkalan, AKP I Gusti Bagus Krisna mengungkapkan, mobil ambulans diikuti Honda Mobilio berjalan dari arah Timur.

Setiba di lokasi kejadian, tiba-tiba dari arah Barat muncul sepeda motor yang melaju oleng masuk ke jalur berlawanan.

“Pemotor diduga meninggal dunia di lokasi kejadian. Ada barang bawaan seperti karung di bawah kemudi motor, informasi awal pemotor baru kulakan sandal."

"Mungkin itu yang sebabkan laju motor oleng, namun kami masih melakukan penyelidikan,” ungkap Krisna.
 
 
2. Kasus Campak di Kota Keris Tembus 1.548, Dinkes Peringatkan Penyebaran Cepat
 
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Sumenep mencatat terjadinya kasus campak di Kota Keris.

Terhitung sejak Januari hingga awal pekan pertama Agustus 2025 mencapai 1.548 kasus campak yang terhimpun dari 30 puskesmas dan empat rumah sakit rujukan di wilayah daratan maupun kepulauan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas P2KB Sumenep Achmad Syamsuri menyebutkan dari jumlah tersebut empat anak dilaporkan meninggal dunia.

Sebab, sebagian besar penderita kasus campak adalah anak-anak usia balita.

Kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan, mengingat kelompok usia tersebut termasuk yang paling rentan.

"Jumlahnya sampai dengan minggu pertama di bulan Agustus ini tercatat 1.548. Itu sesuai dengan SKDR (sistem kewaspadaan dini dan respons)," sebut Achmad Syamsuri pada Selasa (19/8/2025).

Virus campak lanjutnya, sangat mudah menular, baik melalui udara maupun kontak langsung.

Campak tambahnya, merupakan penyakit akibat infeksi virus Morbillivirus yang ditandai dengan demam, sakit tenggorokan dan ruam di seluruh tubuh.

Infeksi campak berawal dari saluran pernapasan yang kemudian menular melalui percikan air liur. 

"Karena memang penyebarannya itu cepat, baik dengan sentuhan langsung, kontak langsung juga bisa menular."

"Dengan cara ganti pakaian, ganti handuk, ganti sabun juga bisa menular," paparnya.

Bagaimana untuk menekan angka kasus campak tersebut, Dinas P2KB Sumenep terus menggencarkan program imunisasi agar cakupan vaksinasi terus meningkat.

Achmad Syamsuri menegaskan, pentingnya kesadaran bagi orang tua untuk melindungi anak-anak mereka melalui imunisasi. 

Dengan penularan yang cepat dan sebagian besar menyerang balita katanya, pihaknya menekankan bahwa campak bukan sekadar penyakit biasa.

Dengan demikian, dukungan masyarakat melalui kepedulian terhadap imunisasi sangat dibutuhkan agar kasus serupa tidak terus bertambah di wilayah Sumenep.

"Kami memgimbau bagi seluruh masyarakat yang putera-puterinya belum terimunisasi untuk segera imunisasi ke vaskes terdekat. Apakah itu ke puskesmas atau ke posyandu," harapnya.
 
3. Kisah Chamdan, Pendaki yang Hilang 2 Hari di Gunung Buthak Ditemukan Selamat
 
Nasib beruntung masih dimiliki Chamdan Salman Alfarisi (21) seorang pendaki asal Desa Grinting Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo.

Pasalnya ia yang sebelumnya sempat hilang dan terpisah dari rombongannya ketika mendaki Gunung Buthak via pendakian Panderman pada Minggu (17/8/2025) lalu, ditemukan dalam kondisi selamat pada Selasa (19/8/2025) oleh tim SAR gabungan.

“Jadi survivor ini mendaki bersama dua rekannya. Ketiganya melakukan pendakian pada tanggal 16-17 Agustus 2025."

"Kemudian survivor beserta rombongan mendirikan tenda pada tanggal 16 Agustus pukul 13.30 di Sabana pertama dekat dengan petilasan pertama."

"Kemudian pada jam 19.00 Wib malam survivor izin ke rombongannya untuk kencing kemudian kembali ke tenda dan tidur,” kata Koordinator Unit Siaga SAR Malang Raya, Yoni Fariza, Selasa (19/8/2025).

Kemudian lanjut Yoni sesuai penuturan rekan pendaki, usai kencing dan kembali ke tenda untuk tidur sekitar pukul 20.10 Wib Chamdan bangun dan keluar tenda, lalu duduk di depan tenda seperti hilang ingatan atau hipotermia.

“Survivor diajak bicara dengan rombongannya dan bilang ‘aku sudah janjian mau mendaki ke gunung lain dengan temannya dan pukul 20.15 Wib survivor menghilang tidak ada kabar."

"Kemudian rombongan mencoba mencari di sekitar tenda dan arah ke Paseban Agung tidak ada,” ujarnya.

Mendapati temannya tak kunjung kembali ke tenda dua rekannya turun ke loket pada Minggu (17/8/2025) pukul 18.00 untuk melapor.

Mendapat laporan tersebut tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian dengan cleaning seluruh area Gunung Buthak dan jalur pendakian Gunung Buthak ditutup, serta menerbangkan drone. 

Akhirnya pendaki ditemukan pada Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 12.49 Wib dengan jarak kurang lebih 1,1 kilometer dari Padang Sabana hingga titik temu di jalur yang mengarah ke Desa Perinci dengan keadaan selamat.

Meski ditemukan dalam keadaan selamat namun perlu perjuangan bagi tim SAR untuk mengevakuasi korban turun, karena dalam keadaan lemas sehingga harus ditandu menggunakan sarung dan kayu seadanya untuk turun.

“Sudah diserahkan ke pihak keluarga dan dibawa ke RSUD Hasta Brata Kota Batu,” jelasnya.
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved