Berita Viral

Kebiasaan Balita di Sukabumi Sampai Tewas Cacingan, Ortu Ditegur Abai, Tetangga: Kami Ditegur Balik

Raya tewas dalam kondisi tubuh penuh cacing. Ternyata, sang balita memiliki kebiasaan yang membuat tetangga kerap menegur orang tuanya.

Editor: Mardianita Olga
Kompas.com/Riki Achmad Saepulloh dan Instagram.com/rumah_teduh_sahabat_iin
TEWAS CACINGAN - Raya, balita di Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia karena mengidap infeksi cacing parah pada 22 Juli 2025. Tetangga menguak kebiasaan Raya sampai bisa mengalami cacingan dan bagaimana abainya orang tua bocah cilik itu. 

TRIBUNMADURA.COM - Pilu hidup Raya berhenti di usia yang sungguh dini.

Dia meninggal dunia pada 22 Juli 2025 saat usianya masih 4 tahun.

Balita asal Sukabumi, Jawa Barat, itu mengidap infeksi cacing sangat parah.

Menjelang ajal, tubuh Raya lantas dipenuhi cacing pita sampai-sampai keluar dari hidung, mulut, hingga anus.

Cacing itu berkembang biak sampai ke otak, terlihat dari telur-telur yang bersarang di sana, berdasarkan pada hasil CT Scan.

Saat dikunjungi oleh tim relawan Rumah Teduh Sahabat Iin milik istri Hanan Attaki pada 13 Juli 2025, Raya sudah tak sadarkan diri.

Dia lantas dilarikan ke Instalansi Gawat Darurat alias IGD.

Keluarga tak bisa berobat karena tak memiliki biaya.

Jangankan BPJS Kesehatan, bocah tersebut bahkan tak memiliki identitas resmi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Kecewa Balita di Sukabumi Tewas Cacingan Sampai Otak, Desa Siap-Siap Terima Sanksi

"Dikasih waktu 3x24 jam (oleh rumah sakit) untuk urus identitas Raya. Dari hari pertama Raya masuk picu, relawan betul-betul diuji. Relawan di oper-oper dari satu dinas ke dinas lain untuk dapat bantuan BPJS subsidi," ungkap penjelasan dalam video yang dibagikan @rumah_teduh_sahabat_iin. 

"Dari Dinsos Kota ke Dinsos Kabupaten, sampai juga ke Dinkes Kabupaten dan diarahkan lagi ke Kabid Limjamsos dioper lagi ke Dinkes. Kemudian dapat jawaban Dinkes Kabupaten tidak punya anggaran dan mou dengan RSUD Kota, mereka memberikan solusi agar Raya yang sudah berhari-hari dalam keadaan koma dipindahkan aja ke rumah sakit Kabupaten Jampang," katanya.

Kisah Raya kemudian viral di media sosial hingga menarik pejabat daerah seperti Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Politikus dari Partai Gerindra itu berjanji akan menghukum perangkat desa karena membiarkan kejadian tersebut.

"Perhatian untuk semua, dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pergerakan PKK-nya tidak berjalan. Fungsi posyandu gak berjalan, fungsi kebidanan gak berjalan,"

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Kades Klaim Maksimal Tangani Raya, Bocah yang Meninggal Tubuh Dipenuhi Cacing: Tak Khawatir Disanksi

"Saksi akan diberikan pada siapapun, daerah manapun yang terbukti tak memberi perhatian pada masyarakat," kata Dedi Mulyadi, dikutip dari Tribun Jakarta.

Kini terkuak kebiasaan Raya semasa hidup sampai membuatnya terkena infeksi cacing.

Menurut Kepala Dusun 03 Lemah Duhur, Arif Rahman, kebiasaan tersebut membuat orang tua Raya ditegur saudara dan tetangga.

Raya ternyata kerap bermain di kolong rumah.

Kolong tersebut penuh dengan kotoran karena sering dilalui ayam-ayam peliharaan.

Tak jarang, anak dari pasangan Udin dan Endah tersebut ikut bermain bersama hewan ternak itu.

“Bibi hingga nenek Raya suka melarang orang tuanya membiarkan Raya bermain sembarangan di tanah, apalagi (kondisi tanah dipenuhi) dengan kotoran ayam dan sebagainya,” kata Arif saat ditemui Kompas.com di rumah orang tua Raya, Kamis (21/8/2025) pagi.

Meski kena tegur, pasangan suami dan istri itu cenderung abai dan tetap membiarkan anaknya bermain di sana.

Warga dan keluarga bahkan sering ditegur balik.

“Tapi dengan keterbelakangan orang tuanya tidak menggubris larangan tersebut, malah menegur balik kepada yang melarang,” jelas Arif.

Ia menambahkan, kedua orang tua Raya memang memiliki keterbelakangan mental.

Baca juga: Pilunya Nasib Balita di Surabaya, Dititipkan ke Daycare Malah Penuh Luka Gigitan

Meski begitu, Udin sebagai kepala keluarga masih berusaha menafkahi keluarganya.

“Keseharian keluarga Raya sama dengan warga lainnya dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Kedua orang tuanya mengalami sedikit keterbelakangan mental. Dibalik keterbelakangan mental ini Pak Udin masih bisa menafkahi keluarganya menjadi buruh harian lepas,” kata Arif.

“Semisal ada tetangga yang menyuruh apapun pekerjaannya lalu dikasih uang, sehingga sedikit demi sedikit memiliki kemampuan untuk menafkahi keluarganya dengan segala keterbatasannya,” tutup Arif.

Lantas, apa sebetulnya penyakit yang diderita Raya?

Melansir Kompas.com, Raya menderita infeksi cacing yang ternyata sering terjadi pada pasien anak.

“Sebenarnya infeksi cacing itu relatif sering pada pasien anak. Tapi tidak sampai separah ini. Kalau cacing sudah muncul saat buang air besar, biasanya bisa ketahuan. Tapi dalam kasus Raya, cacingnya sudah besar-besar dan jumlahnya sangat banyak,” ujar Irfan dikutip dari Tribun Jabar, Rabu (20/8/2025).

Menurutnya, kondisi ini menjadi fatal karena penanganan yang terlambat. Saat dirawat di ICU, cacing-cacing bahkan keluar dari hidung, mulut, hingga anus.

“Dalam kasus ini, infeksi sudah menyebar ke paru-paru dan otak. Cacing ditemukan keluar dari hidung, artinya sudah mencapai saluran napas atau pencernaan bagian atas,” tambahnya.

Askariasis atau penyakit cacing gelang merupakan salah satu infeksi parasit paling umum di dunia.

Baca juga: Niat Ate Bertemu Dedi Mulyadi Kandas, Kini Temani Istri di Rumah Sakit seusai Petaka Makan Gratis

Penyakit ini ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing dari kotoran manusia.

Setelah masuk ke tubuh, telur menetas di usus dan larva cacing menyebar melalui aliran darah. Jika tidak segera ditangani, cacing bisa bermigrasi ke organ vital dan menimbulkan komplikasi serius.

Banyak penderita askariasis tidak menunjukkan gejala, tetapi infeksi berat bisa menimbulkan keluhan serius. Gejala bervariasi sesuai fase penyakit:

• Fase awal (larva): batuk, napas pendek, demam, mirip asma atau pneumonia.
• Fase lanjut (cacing dewasa): sakit perut, mual, muntah, diare, penurunan berat badan. Pada kasus parah, cacing bisa menyumbat usus hingga menimbulkan obstruksi.

Komplikasi paling berbahaya termasuk:

• Penyumbatan usus akibat cacing menggumpal.
• Gangguan pada saluran empedu dan pankreas.
• Penyebaran ke paru-paru, saluran napas, hingga otak, seperti yang dialami Raya.

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved